3. Tanggung Jawab Auditor
Konsep ketuhanan juga menekankan tanggung jawab moral auditor dalam menjalankan tugasnya:
- Kepatuhan terhadap Prinsip Etika: Auditor harus mematuhi kode etik profesi yang mengharuskan mereka untuk bersikap independen, objektif, dan tidak berpihak. Ini sejalan dengan ajaran Hanacaraka yang menekankan pentingnya kesadaran akan tanggung jawab sebagai ciptaan Tuhan.
- Mendukung Kesejahteraan Umum: Tanggung jawab auditor tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap regulasi tetapi juga mencakup kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Ini berarti bahwa auditor harus melaporkan temuan yang dapat merugikan masyarakat atau negara.
4. Implementasi dalam Praktik Audit
Dalam praktik audit, penerapan konsep ketuhanan dari Hanacaraka dapat terlihat melalui:
- Penerapan Prinsip Keadilan: Auditor harus memastikan bahwa semua pihak diperlakukan secara adil dan setara selama proses audit.
- Refleksi Moral: Auditor perlu melakukan refleksi atas tindakan mereka, mempertimbangkan apakah tindakan tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh filosofi Hanacaraka.
Bagaimana konsep ketuhanan dalam Hegelian mempengaruhi etika dan tanggung jawab auditor
Konsep ketuhanan dalam pemikiran Hegelian berperan penting dalam membentuk etika dan tanggung jawab auditor. Hegel memandang bahwa realitas dan kesadaran manusia berkembang melalui proses dialektika yang melibatkan interaksi antara individu dan ide-ide yang lebih tinggi, termasuk konsep ketuhanan. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana konsep ini mempengaruhi etika dan tanggung jawab auditor:
1. Kesadaran Moral dan Etika