3. Pemetaan Risiko
Auditor memetakan risiko yang telah dinilai untuk menentukan area mana yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam audit. Ini membantu dalam fokus audit pada area dengan risiko tinggi.
4. Penyusunan Program Audit
Berdasarkan pemetaan risiko, auditor menyusun program audit yang menekankan area berisiko tinggi. Ini termasuk menentukan metode dan teknik audit yang akan digunakan.
5. Pelaksanaan Audit
Pada tahap ini, auditor melakukan pengumpulan data, analisis, dan evaluasi terhadap area-area dengan risiko tinggi yang telah diidentifikasi. Teknik pengujian seperti wawancara, pengujian transaksi, dan pemeriksaan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan bukti yang cukup.
6. Pelaporan Hasil Audit
Setelah pelaksanaan audit, auditor menyusun laporan yang mencakup temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk perbaikan. Laporan ini harus jelas dan memberikan nilai tambah bagi manajemen.
7. Pemantauan dan Evaluasi