Mohon tunggu...
Muhamad Raihan romadhon
Muhamad Raihan romadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama. : MUHAMAD RAIHAN ROMADHON Nim. :2410416110008 Program Studi :S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menganalis Unsur Citra Satelit di Wilayah Kabupaten Barito Timur

23 Oktober 2024   12:15 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:36 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:google earth/NASA,earth google.com

Nama.                  : MUHAMAD RAIHAN ROMADHON
Nim.                     :2410416110008
Program Studi    :S1 Geografi
Kelas.                   :A(1)
Mata kuliah.        :Penginderaan Jauh
Kode Matakuliah: DKKG105
SKS                       : 3 (2.1) SKS
Dosen                   :Dr. ROSALINA KUMALAWATI, S.Si..M.Si

Apa itu citra satelit???

Citra satelit adalah gambar atau data visual yang diambil dari permukaan bumi oleh satelit yang mengorbit di luar angkasa. Citra ini dihasilkan melalui sensor yang menangkap berbagai spektrum cahaya, mulai dari cahaya tampak hingga gelombang elektromagnetik lainnya, seperti inframerah atau gelombang mikro. Citra satelit digunakan dalam berbagai bidang seperti pemetaan, pemantauan lingkungan, perubahan iklim, analisis penggunaan lahan, pertanian, perencanaan kota, dan mitigasi bencana alam.

Kabupaten barito timur

Kabupaten Barito Timur adalah salah satu kabupaten yang secara administratif terletak di Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, Kabupaten Barito Timur berada di bagian tenggara Provinsi Kalimantan Tengah, dengan koordinat 1°26' - 2°15' LS dan 114°44' - 115°55' BT. Kabupaten ini memiliki lokasi strategis karena terletak di jalur lintas Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kabupaten Barito Timur terdiri dari 10 kecamatan dan 101 desa/kelurahan.

Kabupaten Barito Timur berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu:

  • Sebelah utara: Kabupaten Barito Utara,
  • Sebelah selatan: Kabupaten Tabalong (Kalimantan Selatan),
  • Sebelah timur: Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan (Kalimantan Selatan),
  • Sebelah barat: Kabupaten Barito Selatan.

Berdasarkan bentang alamnya, Kabupaten Barito Timur termasuk dalam kategori dataran rendah hingga perbukitan, dengan ketinggian wilayah bervariasi antara 20 mdpl (di wilayah Tamiang Layang) hingga 500 mdpl di beberapa daerah perbukitan. Kondisi geomorfologi wilayah ini membagi kabupaten menjadi beberapa zona geografis, terutama dengan dominasi dataran rendah di bagian tengah dan perbukitan di bagian utara dan barat kabupaten.

Kondisi fisik bentang alam tersebut sangat mempengaruhi hidrologi wilayah. Kabupaten Barito Timur memiliki dua daerah aliran sungai (DAS) utama. Di bagian utara dan barat terdapat DAS Barito, yang aliran airnya menuju Sungai Barito dan bermuara di Laut Jawa. Di bagian selatan dan timur, terdapat DAS Teweh, di mana aliran sungai mengarah ke daerah pedalaman dan mengalir ke Sungai Teweh.

Struktur geomorfologi dan hidrologi ini sangat penting untuk sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Barito Timur, terutama untuk irigasi lahan pertanian padi dan perkebunan kelapa sawit, yang merupakan komoditas utama.

Citra satelit

1.Google earth

                    Google Earth adalah sebuah aplikasi perangkat lunak geospasial yang menyediakan representasi 3D dari permukaan Bumi berdasarkan citra satelit. Pengguna dapat menjelajahi berbagai lokasi di seluruh dunia secara virtual, memperbesar area tertentu untuk melihat peta, lanskap, dan bahkan tampilan jalan dengan sangat detail. 

Google Earth juga memiliki fitur untuk melihat bentuk permukaan bumi, bangunan, dan titik-titik penting lainnya. Aplikasi ini berguna untuk mengukur jarak, membuat peta kustom, hingga melihat citra historis untuk melacak perubahan suatu wilayah dari waktu ke waktu. Google Earth sering digunakan untuk tujuan pendidikan, pemantauan lingkungan, perencanaan kota, dan eksplorasi data geografis secara interaktif. 

Kelebihan Citra Satelit Google Earth:

  • 1.Visualisasi 3D: Google Earth menyediakan tampilan tiga dimensi yang memungkinkan pengguna untuk melihat bentang alam dan struktur bangunan dengan lebih realistis.
  • 2.Aksesibilitas: Pengguna dapat mengakses Google Earth secara gratis dan menggunakan platform ini di berbagai perangkat, termasuk komputer dan smartphone.
  • 3.Data Luas: Google Earth menawarkan citra dari berbagai lokasi di seluruh dunia, memungkinkan pengguna untuk menjelajahi hampir semua wilayah di planet ini.
  • 4.Informasi Geografis: Selain citra satelit, Google Earth juga menyediakan informasi tambahan seperti nama jalan, batas negara, dan berbagai fitur geografis lainnya.

Kekurangan Citra Satelit Google Earth:

  • 1.Kualitas Citra Berbeda-Beda: Kualitas dan resolusi citra dapat bervariasi tergantung pada lokasi; beberapa area mungkin memiliki citra yang jelas, sementara yang lain mungkin buram atau tidak terperinci.
  • 2.Tidak Selalu Akurat: Informasi yang tersedia mungkin tidak selalu akurat atau terkini, terutama untuk daerah yang mengalami perubahan cepat, seperti pembangunan infrastruktur atau perubahan penggunaan lahan.
  • 3.Keterbatasan Data: Meskipun Google Earth memiliki banyak data, beberapa jenis informasi seperti kondisi tanah, ketinggian spesifik, atau penggunaan lahan detail mungkin tidak tersedia.
  • 4.Keterbatasan Offline: Meskipun aplikasi desktop memungkinkan beberapa penggunaan offline, fitur lengkap Google Earth memerlukan koneksi internet.

Sumber:Tabel Dokpri
Sumber:Tabel Dokpri

2.earth explorer

sumber:earth exsplorer/Landsat 8
sumber:earth exsplorer/Landsat 8

Earth Explorer adalah platform yang disediakan oleh United States Geological Survey (USGS) yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, mencari, dan mengunduh citra satelit, khususnya dari program Landsat. 

Dengan antarmuka yang intuitif, pengguna dapat mencari data berdasarkan lokasi geografis, tanggal pengambilan, dan jenis sensor. Earth Explorer menyediakan akses gratis ke citra satelit dengan koleksi data yang luas, mencakup beberapa dekade, yang bermanfaat untuk penelitian lingkungan, pemetaan, dan berbagai aplikasi lainnya. Meskipun memiliki kelebihan seperti akses gratis dan fitur pencarian canggih, ada juga keterbatasan, seperti resolusi spasial yang terbatas dan tidak real-time. 

Kelebihan Earth Explorer:

  • Koleksi Data yang Luas: Earth Explorer memiliki arsip yang sangat komprehensif untuk citra satelit Landsat, yang mencakup data yang telah dikumpulkan selama beberapa dekade. Ini memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengunduh citra berdasarkan lokasi spesifik dan tanggal pengambilan yang diinginkan. Keberagaman data ini memberikan kesempatan bagi peneliti, akademisi, dan masyarakat umum untuk mendapatkan informasi yang berharga tentang perubahan lingkungan dan penggunaan lahan seiring waktu.

  • Akses Gratis: Salah satu fitur paling menarik dari Earth Explorer adalah kemampuannya untuk memberikan akses gratis kepada penggunanya. Dengan berbagai resolusi dan tanggal pengambilan citra satelit Landsat yang tersedia tanpa biaya, platform ini menjadi sumber daya yang sangat berguna bagi individu yang ingin mengeksplorasi data satelit untuk penelitian, proyek akademis, atau bahkan untuk keperluan pribadi tanpa harus mengeluarkan anggaran.

  • Antarmuka Pengguna yang Sederhana: Earth Explorer dirancang dengan antarmuka yang relatif intuitif, memudahkan pengguna dalam menavigasi platform. Pengguna tidak perlu memiliki latar belakang teknis yang mendalam untuk dapat mengakses dan mengunduh citra yang mereka butuhkan. Antarmuka yang ramah pengguna ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan platform pemetaan atau citra satelit.

  • Fitur Pencarian yang Canggih: Platform ini menawarkan fitur pencarian yang sangat canggih, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian citra berdasarkan beberapa kriteria, termasuk lokasi geografis, tanggal pengambilan, jenis sensor, dan parameter lainnya. Fitur ini membantu pengguna menemukan citra yang paling relevan dengan kebutuhan spesifik mereka, sehingga mempermudah proses penelitian dan analisis.

  • Format Data yang Beragam: Earth Explorer menyediakan citra dalam berbagai format, seperti GeoTIFF, JPEG, dan format lainnya. Keberagaman format ini memungkinkan pengguna untuk memproses dan menganalisis citra menggunakan berbagai perangkat lunak, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengolahan data.

Kekurangan Earth Explorer:

  • Keterbatasan Resolusi Spasial: Salah satu kekurangan yang signifikan dari citra Landsat adalah resolusi spasialnya yang terbatas, terutama untuk citra yang lebih tua. Meskipun Landsat memberikan pandangan yang luas tentang permukaan Bumi, detail objek di permukaan mungkin tidak sejelas yang dapat dilihat pada citra yang diambil oleh satelit komersial yang menawarkan resolusi lebih tinggi. Hal ini bisa menjadi kendala dalam analisis yang memerlukan detail yang lebih tajam.

  • Keterbatasan Band Spektral: Meskipun Landsat memiliki beberapa band spektral yang bermanfaat untuk analisis tertentu, jumlah band yang tersedia tidak selengkap yang ditawarkan oleh satelit komersial lainnya. Keterbatasan ini dapat membatasi jenis analisis yang dapat dilakukan, terutama untuk penelitian yang memerlukan pengukuran spektral yang lebih mendalam untuk mendeteksi berbagai fitur di permukaan Bumi.

  • Waktu Pengunduhan: Proses pengunduhan citra dari Earth Explorer dapat menjadi waktu yang cukup lama, tergantung pada ukuran file citra yang diunduh dan kecepatan koneksi internet pengguna. Waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh dapat menjadi kendala bagi pengguna yang membutuhkan data dengan cepat.

  • Tidak Real-time: Citra Landsat yang tersedia di Earth Explorer umumnya tidak diambil dalam mode real-time. Sebaliknya, citra tersebut diambil pada tanggal tertentu, yang berarti jika pengguna memerlukan data yang sangat terkini, platform ini mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam situasi di mana data terbaru sangat penting, pengguna mungkin perlu mempertimbangkan opsi lain.

  • Keterbatasan Penggunaan Cloud: Meskipun Earth Explorer menawarkan opsi untuk menyimpan citra di cloud, kapasitas penyimpanan yang disediakan bagi pengguna gratis mungkin cukup terbatas. Ini bisa menjadi masalah bagi pengguna yang ingin menyimpan sejumlah besar citra atau data untuk proyek penelitian jangka panjang.

Sumber:Tabel Dokpri
Sumber:Tabel Dokpri

3.copernicus Data Space Ecosystem

copernicus/sentinel-2
copernicus/sentinel-2

adalah platform yang dikelola oleh European Space Agency (ESA) dan European Commission untuk menyediakan akses kepada data dan informasi yang dihasilkan oleh program Copernicus, yang merupakan inisiatif pengamatan Bumi terbesar di dunia. Ekosistem ini bertujuan untuk mendukung berbagai pengguna, mulai dari peneliti, pengambil keputusan, hingga masyarakat umum, dengan menyediakan data satelit, model, dan alat analisis yang berkaitan dengan lingkungan, perubahan iklim, dan keberlanjutan.

 

Kelebihan:

  • Akses Tanpa Biaya: Menyediakan akses gratis ke berbagai dataset satelit, memungkinkan peneliti dan masyarakat umum untuk memanfaatkan data tanpa biaya.

  • Koleksi Data yang Luas: Mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber, termasuk citra satelit, data model, dan informasi lapangan, memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi lingkungan.

  • Platform Analisis yang Canggih: Menawarkan alat analisis yang memungkinkan pengguna untuk melakukan evaluasi dan pemodelan data yang komprehensif untuk berbagai tujuan, seperti pemantauan perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya.

  • Kolaborasi dan Dukungan Komunitas: Mendorong kerjasama antara pengguna, peneliti, dan penyedia data melalui forum, pelatihan, dan kegiatan lainnya, yang dapat meningkatkan inovasi dan pertukaran pengetahuan.

  • Komitmen terhadap Keberlanjutan: Menyediakan data yang mendukung inisiatif keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan, membantu pembuat kebijakan dalam merumuskan keputusan yang lebih baik.

Kekurangan:

  • Keterbatasan dalam Jenis Data: Meskipun banyak data yang tersedia, tidak semua jenis informasi yang mungkin diperlukan oleh pengguna ada di platform ini, sehingga pengguna mungkin perlu mencari sumber lain.

  • Tingkat Kesulitan Penggunaan: Pengguna baru mungkin mengalami kesulitan saat menjelajahi platform dan memanfaatkan fitur analisis yang ada, sehingga memerlukan pelatihan tambahan untuk pemahaman yang lebih baik.

  • Variasi dalam Kualitas Data: Kualitas dan resolusi data dapat bervariasi tergantung pada sumber dan waktu pengambilan, yang dapat mempengaruhi analisis serta hasil penelitian.

  • Ketergantungan pada Koneksi Internet: Akses ke data dan alat analisis memerlukan koneksi internet yang stabil, yang dapat menjadi tantangan di daerah dengan infrastruktur internet yang kurang memadai.

  • Batasan Pembaruan Data: Meskipun banyak data yang diperbarui secara berkala, beberapa informasi mungkin tidak selalu tersedia secara real-time, yang dapat membatasi kegunaannya untuk aplikasi yang memerlukan data terkini

Sumber:Tabel dokpri
Sumber:Tabel dokpri
Kesimpulan

Analisis terhadap Earth Explorer, Copernicus Data Space Ecosystem, dan satelit Landsat menunjukkan bahwa ketiga platform ini merupakan sumber data satelit yang penting untuk pemantauan lingkungan dan analisis penggunaan lahan. Earth Explorer menawarkan akses gratis ke citra Landsat dengan arsip yang luas, meskipun terbatas pada resolusi spasial yang lebih rendah dan waktu pengunduhan yang bisa lama. 

Copernicus Data Space Ecosystem menyediakan akses terbuka ke berbagai dataset yang terintegrasi, memungkinkan analisis yang mendalam, namun menghadapi tantangan dalam navigasi dan ketersediaan jenis data tertentu. Satelit Landsat terkenal karena data historisnya yang kaya, meskipun dengan beberapa keterbatasan dalam pembaruan real-time.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun