Kekurangan:
- Keterbatasan dalam Jenis Data: Meskipun banyak data yang tersedia, tidak semua jenis informasi yang mungkin diperlukan oleh pengguna ada di platform ini, sehingga pengguna mungkin perlu mencari sumber lain.
- Tingkat Kesulitan Penggunaan: Pengguna baru mungkin mengalami kesulitan saat menjelajahi platform dan memanfaatkan fitur analisis yang ada, sehingga memerlukan pelatihan tambahan untuk pemahaman yang lebih baik.
- Variasi dalam Kualitas Data: Kualitas dan resolusi data dapat bervariasi tergantung pada sumber dan waktu pengambilan, yang dapat mempengaruhi analisis serta hasil penelitian.
- Ketergantungan pada Koneksi Internet: Akses ke data dan alat analisis memerlukan koneksi internet yang stabil, yang dapat menjadi tantangan di daerah dengan infrastruktur internet yang kurang memadai.
- Batasan Pembaruan Data: Meskipun banyak data yang diperbarui secara berkala, beberapa informasi mungkin tidak selalu tersedia secara real-time, yang dapat membatasi kegunaannya untuk aplikasi yang memerlukan data terkini
Kesimpulan
Analisis terhadap Earth Explorer, Copernicus Data Space Ecosystem, dan satelit Landsat menunjukkan bahwa ketiga platform ini merupakan sumber data satelit yang penting untuk pemantauan lingkungan dan analisis penggunaan lahan. Earth Explorer menawarkan akses gratis ke citra Landsat dengan arsip yang luas, meskipun terbatas pada resolusi spasial yang lebih rendah dan waktu pengunduhan yang bisa lama.Â
Copernicus Data Space Ecosystem menyediakan akses terbuka ke berbagai dataset yang terintegrasi, memungkinkan analisis yang mendalam, namun menghadapi tantangan dalam navigasi dan ketersediaan jenis data tertentu. Satelit Landsat terkenal karena data historisnya yang kaya, meskipun dengan beberapa keterbatasan dalam pembaruan real-time.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H