Modal sosial melibatkan jaringan, kepercayaan, dan kolaborasi antar individu dalam komunitas sekolah. Ini mencakup hubungan yang baik antara siswa, guru, staf, dan orang tua, serta kerjasama dengan komunitas luar sekolah.
Implementasi:
- Kolaborasi Orang Tua dan Guru:Â Membentuk kelompok kerja bersama antara orang tua dan guru untuk mendukung program pembelajaran di rumah. Misalnya, program membaca bersama di rumah yang didukung oleh orang tua untuk meningkatkan literasi siswa.
- Proyek Komunitas:Â Sekolah bekerjasama dengan komunitas lokal untuk proyek-proyek lingkungan, seperti program penghijauan sekolah yang melibatkan siswa dan warga sekitar. Ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial.
3. Modal Politik
Modal politik mencakup kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah dan pemimpin sekolah lainnya dapat menggunakan modal politik mereka untuk menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan siswa.
Implementasi:
- Kebijakan Inklusi:Â Kepala sekolah membuat kebijakan inklusi yang memastikan bahwa semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, mendapatkan dukungan yang sesuai dan akses yang sama terhadap semua program pembelajaran.
- Advokasi Dana:Â Kepala sekolah mengadvokasi untuk mendapatkan dana tambahan dari pemerintah atau organisasi non-profit untuk meningkatkan fasilitas sekolah, seperti perpustakaan atau laboratorium komputer.
4. Modal Budaya dan Agama
Modal budaya dan agama mencakup nilai-nilai, tradisi, dan praktik keagamaan yang ada dalam komunitas sekolah. Mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam proses pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan membangun karakter yang kuat.