Mohon tunggu...
Muhamad Mustaqim
Muhamad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian sosial, politik, agama

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Origin", Antara Agama, Sains, dan Evolusi Manusia

5 Mei 2018   11:31 Diperbarui: 5 Mei 2018   11:58 2027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Origin. (Sumber: tribunnews.com)

The Lost symbol yang bersetting di Amerika secara umum mengungkap peran Fremasonry dalam sejarah Amerika. Meskipun tidak secara langsung mengangkat isu agama dan sains, namun dalam novel ini disinggung tentang eksistensi "jiwa" yang sebenarnya secara materi dapat diukur (mempunyai massa). Pun demikian dalam Inferno, isu agama dan sains tidak begitu banyak disinggung, meskipun pelibatan keduanya masih tetap kental di dalamnya.

Novel Origin ini mencoba menggali kembali pertentangan kaum agamis dan saintis melalui debat panjang filosofis paling mendasar, bagaimana manusia diciptakan. Kaum agamis tentu saja akan meneguhkan imannya dengan dalil religius, bahwa alam semesta adalah karya agung dari Tuhan. Sementara melalui teori evolusi Darwin, para ilmuan mempercayai bahwa alam itu terjadi secara alamiah, tidak ada campur tangan Tuhan.

Manusia adalah hasil evolusi dari kera, melalui rantai evolusi yang lama, dan, pada saatnya nanti manusia yang sekarang ini juga akan mengalami perubahan. Dan dari Darwin inilah judul novel ini diambil, The Origin of Species (Asal-usul spicies) merupakan karya Darwin yang membahas tentang teori evolusinya.

Mengapa Origin?  Nah, pemecahan kode Langdon dan Vidal inilah yang akhirnya mampu mengumumkan temuan sang futuris. Menurut Kirsch, manusia bukan diciptakan oleh Tuhan. Manusia ada adalah secara alami karena proses fisika. Logika yang dibangun melalui riset "Sup purba" Miller dan Urey (1950) dengan dikombinasikan program komputer yang supercanggih (E-wave) melahirkan sebuah temuan yang sebelumnya gagal oleh Miller-Urey. 

Dengan menambahkan kompenen fisika inilah, terbukti bahwa makhluk hidup itu bisa diciptakan. Kemana manusia ini akan pergi? Inilah temuan Kirsch yang akan mengejutkan dunia.

Lewat panduan program komputer canggih bernama Winston ciptaaan Kirsch, Langdon mampu mengungkap beberapa kode. Winston, sejak awal diperkenalkan adalah program komputer yang menggunakan artificial Intellence (AI) yang mampu meniru, berfikir bersosialisasi mirip manusia, bahkan ia juga mampu membuat karya seni.

Kemana manusia pergi?  Inilah kaitannya dengan judul novel, Origin. Sebagaimana teori evolusi Darwin, pada saatnya nanti manusia akan mengalami evolusi menjadi bentuk baru -- lebih tepatnya species baru. Kirsch menyebutnya sebagai kingdom ketujuh. Selama ini, hanya dikenal enam species (kingdom) yakni Animalia, Plantae, Prostista, Eubacteria, Archaebactaria dan Fungi. Species baru ini disebut dengan: Technium. Merupakan evolusi manusia yang sudah menyatu (manunggal) dengan teknologi.

Saat ini, manusia sudah mulai berdampingan dengan teknologi. Mau makan, dibimbing smartphone. Belanja, menyetir, belajar, mengajar, olah raga, duduk, berdiri, berbaring semua berjalin dengan teknologi. Bahkan saat ini untuk membaca dan mendengarkan kitab suci, orang cukup menenteng HP. Diramalkan, pada tahun 2050, manusia sudah dikendalikan oleh teknologi, atau menurut bahasa Kirsch " species baru yang menyerap manusia".

Rahasia sagala intrik inipun terungkap pada akhir cerita, dan pelaku yang melakukan desain kegaduhan ini tidak lain Winston, sang komputer ciptaan Kirsch. Winston mampu membuat skenario pembunuhan kepada "majikannya" hanya demi dramatisasi untuk rating penonton. Meskipun konsep dasar dari Kirsch, namun sang komputer mampu berimprovisasi dengan melakukan hal-hal yang diperlukan, termasuk membunuh.

Muhamad mustaqim, penikmat Novel, tinggal di Demak.

Judul   : Origin

Penulis : Dan Brown

Penerjemah      : Inggrid Dwijani Nimpoeno dkk.

Penerbit           : Bentang Pustaka

Tahun Terbit    : November 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun