Mohon tunggu...
muhamad sufyan
muhamad sufyan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Industri yang percaya bahwa hidup adalah pendakian tak berujung. Menyukai filsafat untuk memahami dunia, dan mendaki gunung untuk merasakan kebebasan. Menggabungkan rasio teknik dengan renungan alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alienasi Menurut Karl Mark: Memahami Keterasingan Dalam Dunia Kerja

17 November 2024   20:43 Diperbarui: 17 November 2024   20:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa seperti "robot" di tempat kerja, menjalani rutinitas tanpa makna, atau merasa terpisah dari hasil kerja kerasmu? Jika iya, kamu mungkin sedang mengalami alienasi, sebuah konsep penting yang diperkenalkan oleh Karl Marx.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu alienasi, mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam konteks sistem kapitalisme.

Apa Itu Alienasi?

Alienasi, atau keterasingan, adalah perasaan terpisah atau terputus dari sesuatu yang seharusnya dekat dengan kita. Menurut Karl Marx, alienasi terjadi ketika manusia merasa tidak lagi terhubung dengan pekerjaan mereka, diri mereka sendiri, orang lain, atau bahkan produk yang mereka hasilkan. Alienasi ini bukan hanya tentang perasaan pribadi, tetapi juga merupakan hasil dari struktur sosial dan ekonomi yang ada dalam sistem kapitalisme.

Dalam kapitalisme, kebanyakan orang bekerja bukan karena ingin, tetapi karena harus memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya, kerja menjadi beban dan kehilangan makna. Marx melihat alienasi sebagai masalah yang serius karena bisa merusak kesejahteraan manusia dan merampas rasa kemanusiaan seseorang.

Mengapa Alienasi Terjadi?

Karl Marx berpendapat bahwa alienasi adalah hasil langsung dari sistem kapitalis, di mana sebagian besar alat produksi dimiliki oleh segelintir orang (pemilik modal). Para pekerja, di sisi lain, hanya memiliki tenaga kerja mereka sendiri untuk dijual demi upah yang seringkali minim. Mereka dipaksa bekerja untuk kepentingan orang lain (pemilik modal) dan bukan untuk kepentingan diri mereka sendiri.

Di dalam sistem ini, pekerja menjadi alat produksi, bukan manusia seutuhnya yang bebas berkreasi dan mengekspresikan diri. Alih-alih bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat pribadi, mereka bekerja demi keuntungan orang lain.

Empat Jenis Alienasi Menurut Karl Marx

Karl Marx mengidentifikasi empat jenis alienasi yang dialami pekerja di bawah sistem kapitalisme. Mari kita bahas satu per satu:

1. Alienasi dari Hasil Kerja

Penjelasan: Pekerja tidak memiliki kontrol atau kepemilikan atas produk yang mereka hasilkan. Setelah selesai, produk tersebut diambil oleh perusahaan dan dijual untuk keuntungan pemilik modal. Akibatnya, pekerja merasa terputus dari apa yang telah mereka ciptakan.

Contoh: Bayangkan kamu bekerja di pabrik yang memproduksi baju. Kamu menghabiskan waktu berjam-jam menjahit baju-baju tersebut, namun tidak pernah memiliki kesempatan untuk memakainya atau bahkan melihat siapa yang akan membelinya. Semua hasil kerja kerasmu diambil oleh pemilik pabrik dan dijual untuk keuntungan mereka.

2. Alienasi dari Proses Kerja

Penjelasan: Pekerja tidak memiliki kendali atas bagaimana pekerjaan dilakukan. Mereka hanya mengikuti instruksi yang telah ditentukan tanpa ada ruang untuk kreativitas atau inisiatif pribadi. Proses kerja menjadi sesuatu yang monoton dan membosankan.

Contoh: Jika kamu bekerja di lini produksi, tugasmu mungkin hanya memasang satu bagian kecil dari produk, berulang-ulang sepanjang hari. Kamu tidak tahu bagaimana seluruh produk itu akan terlihat atau apa fungsinya. Kamu hanya menjadi bagian kecil dari mesin besar yang bekerja tanpa henti.

3. Alienasi dari Sesama Manusia

Penjelasan: Kapitalisme menciptakan kompetisi antarpekerja. Daripada bekerja sama, mereka terpaksa bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pekerjaan, gaji, atau posisi yang lebih baik. Hal ini merusak hubungan antar manusia, membuatnya menjadi lebih dingin dan tidak bersahabat.

Contoh: Di banyak perusahaan, ada budaya kompetisi di mana pekerja berlomba-lomba untuk mencapai target tertentu atau mendapatkan promosi. Ini seringkali membuat orang lebih egois dan kurang peduli terhadap kesejahteraan rekan kerjanya.

4. Alienasi dari Diri Sendiri (Spesies-Jiwa)

Penjelasan: Manusia pada dasarnya adalah makhluk kreatif yang ingin menciptakan sesuatu yang bermakna. Namun, pekerjaan yang membosankan dan mekanis dalam sistem kapitalis membuat pekerja merasa terasing dari esensi diri mereka sendiri. Mereka tidak bisa mengekspresikan potensi penuh mereka.

Contoh: Kamu mungkin punya impian untuk menjadi seorang musisi atau pelukis, tetapi karena tekanan ekonomi, kamu terpaksa bekerja di kantor yang tidak memberi kepuasan batin. Akibatnya, kamu merasa hidupmu tidak autentik dan tidak sesuai dengan apa yang benar-benar kamu inginkan.

Dampak Alienasi terhadap Kehidupan Sehari-hari

Alienasi tidak hanya mempengaruhi kehidupan kerja, tetapi juga dapat merembet ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang merasa terasing dari pekerjaan, mereka seringkali juga merasa terasing dari keluarga, teman, dan bahkan dari diri mereka sendiri. Ini dapat menyebabkan perasaan depresi, kecemasan, dan kehilangan makna hidup.

Dalam masyarakat modern, banyak orang merasakan "kekosongan" meskipun mereka memiliki segala kebutuhan materi yang cukup. Ini adalah tanda bahwa alienasi masih menjadi masalah yang relevan, terutama di dunia kerja yang semakin kompetitif dan berorientasi pada produktivitas.

Solusi Menurut Karl Marx

Marx percaya bahwa solusi dari masalah alienasi ini adalah dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sosialisme atau komunisme. Dalam sistem ini, alat-alat produksi dimiliki bersama oleh masyarakat, bukan oleh individu atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat di mana setiap orang bekerja bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk mencapai kepuasan pribadi dan kebahagiaan.

Dalam masyarakat yang ideal menurut Marx:

  • Pekerjaan tidak lagi menjadi beban, tetapi menjadi sumber kepuasan.
  • Setiap orang dapat mengekspresikan kreativitas dan potensi mereka.
  • Hubungan antar manusia menjadi lebih harmonis karena tidak ada lagi kompetisi yang merusak

Kesimpulan

Alienasi menurut Karl Marx adalah kondisi di mana manusia merasa terpisah dari hasil kerjanya, proses kerja, orang lain, dan dirinya sendiri. Ini adalah akibat langsung dari sistem kapitalisme yang mengeksploitasi tenaga kerja demi keuntungan pemilik modal. Marx percaya bahwa hanya dengan mengganti sistem ini dengan sistem yang lebih adil dan manusiawi, kita bisa mengatasi masalah alienasi dan menciptakan masyarakat yang lebih bahagia dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun