Mohon tunggu...
muhamad sufyan
muhamad sufyan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Industri yang percaya bahwa hidup adalah pendakian tak berujung. Menyukai filsafat untuk memahami dunia, dan mendaki gunung untuk merasakan kebebasan. Menggabungkan rasio teknik dengan renungan alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alienasi Menurut Karl Mark: Memahami Keterasingan Dalam Dunia Kerja

17 November 2024   20:43 Diperbarui: 17 November 2024   20:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjelasan: Kapitalisme menciptakan kompetisi antarpekerja. Daripada bekerja sama, mereka terpaksa bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pekerjaan, gaji, atau posisi yang lebih baik. Hal ini merusak hubungan antar manusia, membuatnya menjadi lebih dingin dan tidak bersahabat.

Contoh: Di banyak perusahaan, ada budaya kompetisi di mana pekerja berlomba-lomba untuk mencapai target tertentu atau mendapatkan promosi. Ini seringkali membuat orang lebih egois dan kurang peduli terhadap kesejahteraan rekan kerjanya.

4. Alienasi dari Diri Sendiri (Spesies-Jiwa)

Penjelasan: Manusia pada dasarnya adalah makhluk kreatif yang ingin menciptakan sesuatu yang bermakna. Namun, pekerjaan yang membosankan dan mekanis dalam sistem kapitalis membuat pekerja merasa terasing dari esensi diri mereka sendiri. Mereka tidak bisa mengekspresikan potensi penuh mereka.

Contoh: Kamu mungkin punya impian untuk menjadi seorang musisi atau pelukis, tetapi karena tekanan ekonomi, kamu terpaksa bekerja di kantor yang tidak memberi kepuasan batin. Akibatnya, kamu merasa hidupmu tidak autentik dan tidak sesuai dengan apa yang benar-benar kamu inginkan.

Dampak Alienasi terhadap Kehidupan Sehari-hari

Alienasi tidak hanya mempengaruhi kehidupan kerja, tetapi juga dapat merembet ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang merasa terasing dari pekerjaan, mereka seringkali juga merasa terasing dari keluarga, teman, dan bahkan dari diri mereka sendiri. Ini dapat menyebabkan perasaan depresi, kecemasan, dan kehilangan makna hidup.

Dalam masyarakat modern, banyak orang merasakan "kekosongan" meskipun mereka memiliki segala kebutuhan materi yang cukup. Ini adalah tanda bahwa alienasi masih menjadi masalah yang relevan, terutama di dunia kerja yang semakin kompetitif dan berorientasi pada produktivitas.

Solusi Menurut Karl Marx

Marx percaya bahwa solusi dari masalah alienasi ini adalah dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sosialisme atau komunisme. Dalam sistem ini, alat-alat produksi dimiliki bersama oleh masyarakat, bukan oleh individu atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat di mana setiap orang bekerja bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk mencapai kepuasan pribadi dan kebahagiaan.

Dalam masyarakat yang ideal menurut Marx:

  • Pekerjaan tidak lagi menjadi beban, tetapi menjadi sumber kepuasan.
  • Setiap orang dapat mengekspresikan kreativitas dan potensi mereka.
  • Hubungan antar manusia menjadi lebih harmonis karena tidak ada lagi kompetisi yang merusak

Kesimpulan

Alienasi menurut Karl Marx adalah kondisi di mana manusia merasa terpisah dari hasil kerjanya, proses kerja, orang lain, dan dirinya sendiri. Ini adalah akibat langsung dari sistem kapitalisme yang mengeksploitasi tenaga kerja demi keuntungan pemilik modal. Marx percaya bahwa hanya dengan mengganti sistem ini dengan sistem yang lebih adil dan manusiawi, kita bisa mengatasi masalah alienasi dan menciptakan masyarakat yang lebih bahagia dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun