Mengawali tulisan sulit? Apa yang harus Anda lakukan dalam situasi seperti ini? Mulailah menulis apa saja yang ada dalam pikiran Anda. Biarkan ia mendobrak kebuntuan Anda dalam menulis. Lambat laun Anda akan merasakan betapa dahsyatnya tulisan Anda.
Kapan harus mulai menulis?
Kapan saja Anda mau. Apabila suasana pagi memberikan inspirasi, maka tulislah! Sore hari boleh, atau malam hari, enggak jadi masalah, yang penting menulislah dalam suasana kapan saja anda mau menulis.
Saya teringat pada kata-kata Dr. Tarmizi Taher, mantan Menteri Agama kita, Â ketika berkunjung ke kampus IAIN Sunan Gunung Dajti Bandung, tempo hari. Dia berkata "Ade-ade jangan tidur setelah subuh, cobalah ade-ade gunakan waktu setelah subuh itu untuk membaca Al-Qur'an, membaca buku dan menulis". Demikian nasehat Menteri Agama kita waktu itu. Pesan-pesan itu selalu terngiang ditelinga saya.
 Apa yang harus Anda lakukan?
Pertama, menulis, kedua menulis, ketiga menulis, dan keempat menulis. Itulah resepnya. Sederhana bukan? Â Ya tentu saja, kunci utama menulis adalah mencoba menulis. Tidak ada artinya segala persiapan telah kita lakukan, tanpa kita pernah mencoba menulis. Kolumnis Mohamad Sobari dengan sangat pas mengibaratkan kemahiran menulis sama halnya dengan kemahiran berenang. Cara yang sederhana untuk bisa berenang adalah berenang itu sendiri.
Berapa puluh pun buku teori berenang dibaca oleh seseorang, tidak akan pernah bisa berenang andaikan dia belum pernah mencoba terjun ke kolam untuk belajar berenang. Berapa ratus pun buku teori kepenulisan dibaca, andaikan dia tidak pernah memaksa diri secara terus menerus untuk menulis, ia tidak akan pernah bisa menulis. Jadi kuncinya menulis, menulis, dan menulis.
Jadi mulailah menulis dari sekarang dan kirimkan.Â
Terbitkan atau minggirlah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H