Mohon tunggu...
Muhamad Nurdin
Muhamad Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sepenggal Pengalaman Religius di Suatu Ramadan

21 April 2024   17:44 Diperbarui: 21 April 2024   17:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

O, jagalah jangan sampai dia menangis, pastilah singasana Tuhan,

akan terguncang, karena rintih anak yatim yang pilu,

Dengan belas kasihan tiada terbatas, dengan kasih sayang yang lembut,

Sekalah  air matanya, kibaskan debu dari rambutnya.

 

Saya belum bisa mengerjakan seperti yang dianjurkan oleh Sa'di pada sajak tersebut diatas. Terus terang saya malu mengakui hal ini. Keinginanku saat itu adalah ingin mengelus kepalanya, dan memberikan nasihat berharga untuknya. Tapi itupun tidak saya lakukan, yang kulakukan justru memberikan uang recehan, seperti yang diminta olehnya.

Setelah anak itu berlalu pikiranku melayang-layang pada sebuah kisah atau cerita-cerita tentang Khulafaur Rasyidin. Mereka begitu memperhatikan para kaum dhuafa, mereka mau menyamakan dirinya yang miskin, dengan keadaan rakyatnya yang lemah, sebuah contoh yang perlu kita teladani. Sehingga mereka orang miskin tidak tersengat dengan kemiskinannya.

Begitu indah perhatian dan belas kasihan yang mereka tunjukan kepada orang miskin, seindah saat puasa di bulan Ramadan ini. Mungkin inilah puasa ramadan, berpuasa menahan lapar dan haus, merasakan akibat pengekangan nafsu-nafsu kita, yang pada akhirnya melahirkan  kepedulian kepada orang miskin, dengan jalan mengeluarkan zakat fitrah. Suatu perasaan yang indah, tentram, bening dan fitri.

Sayangnya kita hanya bisa merasakan perasaan tersebut hanya pada bulan ramadan saja. Mengapa? Karena kita sering kali memaknai bulan ramadan sebagai bulan terbaik untuk beramal. Padahal pada bulan-bulan selanjutnya itulah yang harus kita lakukan, bukankah bulan selanjutnya adalah bulan peningkatan amal? Seharusnya kefitrian dan kesegaran bulan ramadan harus dirasakan juga pada bulan selanjutnya.

Ya Allah alangkah indahnya hari-hari dunia.

Setelah selesai makan, saya moncoba untuk segera pulang. Akan tetapi langkahku terhenti manakala dibelakangku, ada bocah perempuan memegang punggungku, seraya dengan berani dia menatap wajahku, dengan menengadahkan tangan  seraya berucap minta dikasihani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun