Bangsa Yunani yang kita anggap sebagai pusat dan peradaban dunia moderen pun, mendudukan perempuan dalam citra yang merendahkan.
Bahkan Aristoteles sebagai filosof yang memulai bagaimana mengajarkan cara berpikir yang logis dan sistematis, untuk urusan perempuan ini dia masih bisa mengatakan bahwa secara alamiah, nalar (akal) perempuan tidak dipersiapkan untuk berpikir luas, tugasnya hanya peran domestik.
Penghormatan kepada perempuan saat Muhammad tampil sebagai Rasulallah dengan memperjuangkan nasib perempuan.
Adat jahiliyah yang serba biadab, dikikis habis.
Kata bertuahnya sangat pantas dimunculkan disini :
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya, adalah orang yang paling indah akhlaknya. Sedangkan yang paling baik diantara mereka adalah yang paling baik kelakukannya terhadap wanita”. (H.R. Abu Daud).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H