Mohon tunggu...
Muhamad Nurdin
Muhamad Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Dijajah Pria Sejak Dulu Kala, Telaah Kritis Gender

14 Februari 2024   08:20 Diperbarui: 16 Februari 2024   03:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2001, penerbit mizan menerbitkan sebuah buku berjudul

“Hal-hal yang tak terpikirkan tentang isu-isu keperempuanan dalam Islam".

Sebuah dokumentasi di cover belakang buku ditulis, wanita dijajah pria sejak dulu, dijadikan perhiasan sangkar madu. Namun ada kala pria tak berdaya, tekuk lutut di sudut kerling mata. 

 

Demikian lirik lagu berkisah tentang paradoks hubungan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan. Buku ini ingin mendobrak stereotype bias gender dalam bingkai wacana keagamaan.

Baca juga: Energi Istigfar

Sejarah panjang cerita perempuan cukup berdarah-darah. Tahapan demi tahapan berjalan demikian ketat secara revolusi.

Penggalan ceritanya antara lain dapat dilihat pada dekade Arab jahiliyah dahulu, memperlakukan wanita demikian “rendah”.

Mereka  diciptakan hanya sebagai “makanan” kaum pria di tempat tidur dengan sistem haremnya.

Perempuan juga dilakukan sebagai “babu” yang tugasnya mempersiapkan hidangan di dapur.

Dijadikan sebagai hostes, guna memenuhi nafsu perut dan “bawah perut” lelaki pada waktu itu. Gambaran ini juga dilengkapi dengan sikap sumun dawuh.

Komentar tidak boleh ada, apalagi melakukan penolakan atau pembangkangan. Sedikit komentar, tamparan dan tendangan pun melayang tanpa ampun.

Baca juga: Dahsyatnya Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun