Mohon tunggu...
Muhamad Nurdin
Muhamad Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Energi Istigfar

13 Februari 2024   19:28 Diperbarui: 22 Februari 2024   00:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan-jangan kita selama ini hanya membaca istigfar lewat tenggorokan saja, sebagaimana kita melaksanakan shalat hanya sebatas gerakannya saja.

Jangan-jangan puasa kita pun yang selama ini dijalankan hanya sebatas menahan haus dan lapar saja.

Atau jangan-jangan kita melaksanakan haji pun hanya ingin disebut sebagai orang hartawan atau ingin disebut pa haji dan bu haji.

Jadi waspadalah, kalau semua itu hanya yang dikerjakan kulitnya saja.

Kembali kepada kisah Ali dan Arab Badui di atas.

Ali mengomentari "mungkin engkau tidak baik dalam beristigfar." kalau begitu ajari aku wahai Ali?

Lalu Ali bin Abi Thalib berkata kepadanya, "Menangislah wahai a'rabi, jika engkau tidak dapat menangis, berpura-puralah menangis.

Tangis Itu Karunia. Tidak Ada yang Salah Dengan Menangis. Jangan Takut dibilang Cengeng.ri? A

Menangis?

Alamak, berapa kali anda menangis setiap hari?

Atau mungkin tidak pernah menangis sama sekali?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun