Mohon tunggu...
Muhamad Anwarudin Siroj
Muhamad Anwarudin Siroj Mohon Tunggu... Editor - Konten kreator

I love my life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan dan Edukasi Pembuatan Pupuk Jakaba Super Kepada Warga Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung

22 Maret 2024   13:16 Diperbarui: 23 Maret 2024   12:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 PELATIHAN DAN EDUKASI PEMBUATAN PUPUK JAKABA SUPER KEPADA WARGA DUSUN LEMAHBANG DESA KEMIRI KECAMATAN JABUNG

Muhamad Anwarudin Siroj, Syahda Faurina Malya Putri, Haris Habibul Fattah, Faris Naufal, Mar'atul Mardliyah, Mega Nur Aziza Basuki, Su'da Huwayda, Bima Ariyasa, Hasim, Moh Rizal Hafidi

22001011013@unisma.co.id, 22001011194@unisma.co.id, 22001011122@unisma.co.id, 22001011160@unisma.co.id, 22001013003@unisma.co.id, 22001013025@unisma.co.id, 22001013028@unisma.co.id, 22001081239@unisma.co.id, 22001091034@unisma.co.id, 22001041045@unisma.co.id

Universitas Islam Malang

Abstract

This research aims to provide an alternative solution to the fertilizer and plant problems of farmers in Lemahbang Hamlet, Kemiri Village, Jabung District. This research uses a qualitative approach, namely the data obtained is in the form of words, images and behavior which is not expressed in the form of numbers or figures but remains in qualitative form, analyzing and providing an explanation of the situation studied in narrative form. The type of research used is Case Study. Primary data sources are data obtained directly from the object under study. Meanwhile, secondary data is data that supports primary data, namely books and literature that are relevant or related to this research. The secondary data used by researchers in this research are books, journals and other literature sources related to the matter under study. The training and education provides many benefits for farmers and the community regarding how to make, apply, as an alternative that is environmentally friendly, cheap and effective in increasing crop yields and for overcoming plant problems.

Keywords: Training, Education, Jakaba, KSM-T UNISMA.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi alternatif untuk permasalahan pupuk dan tanaman para petani warga Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar dan perilaku dimana tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka melainkan tetap dalam bentuk kualitatif, sifatnya menganalisa dan memberi pemaparan mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk naratif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti. Sedangkan data sekunder merupakan data-data yang mendukung data primer, yaitu buku-buku dan literatur yang relevan atau berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah buku, jurnal dan sumber literatur lainnya yang berkaitan dengan hal yang di teliti. Dari adanya pelatihan dan edukasi memberikan banyak manfaat bagi para petani dan masyarakat mengenai cara pembuatan, pengaplikasian, sebagai alternatif yang ramah lingkungan, murah dan efektif dalam meningkatkan hasil panen serta untuk mengatasi permasalahan tanaman.

Kata Kunci: Pelatihan, Edukasi, Jakaba, KSM-T UNISMA.

A. Pendahuluan 

Dusun lemahbang merupakan salah satu desa yang memiliki potensi di bidang pertanian, tetapi dalam pemanfaatan potensi tersebut masih belum maksimal, hal tersebut karna kurang mendukungnya faktor penunjang dalam bidang pertanian salah satunya yaitu pupuk, dimana harga pupuk kimia mahal dan sulit didapatkan atau langka, tanaman para petani juga mengalami banyak permasalahan seperti produktivitasnya menurun, daun layu dan rontok, hama dan lain sebagainya, selain itu penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan untuk jangka panjang juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menurunkan kesuburan tanah. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memperkenalkan dan meningkatkan penggunaan pupuk organik sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Proses Pelatihan dan edukasi ini dilakukan oleh Mahasiswa UNISMA (Universitas Islam Malang) kelompok 26 dalam kegiatan KSM (kandidat sarjana mengabdi) di Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, yang dilaksanakan pada Minggu, 10 Maret 2024, pukul 12.30 WIB-selesai, yang bertempatan di kediaman Bapak Domiri. Kegiatan ini merupakan suatu usaha dan solusi yang dilakukan guna membantu permasalahan warga setempat mengenai harga pupuk kimia yang mahal dan sulit didapatkan, produktivitas tanaman terutama kopi menurun dan banyak pohon kopi yang layu, sehingga hal tersebut menjadi suatu permasalahan yang sangat serius dan berpengaruh bagi para petani yang perlu diselesaikan. Dalam hal ini, pupuk Jakaba dapat menjadi suatu solusi yang paling sesuai dan tepat untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan tersebut. Menurut Hariyono dkk (2023: 9) Jakaba merupakan pupuk organic cair yang memiliki kualitas tinggi yang dapat menjadi solusi kelangkaan pupuk bagi para petani.

B. Metode

Penelitian ini termasuk dalam jenis pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dimana hasil dari penelitian tersebut berupa kata-kata tertulis ataupun lisan yang berasal dari seseorang yang diamati. Menurut Muhammad Hasan (2022: 39) Penelitian Kualitatif merupakan multi metode yang fokus, melibatkan interpretasi, pendekatan alamiah pada materi subjek. Dalam penelitian ini tidak menggunakan perhitungan pada suatu data sama sekali tetapi penelitian ini berbentuk naratif. Sedangkan jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus merupakan suatu metode atau strategi dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu kasus tertentu. Menurut Dimas Assyakurrohim (2023: 3) Studi Kasus adalah sebuah eksplorasi dari suatu system yang terikat atau suatu kasus yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya dalam suatu konteks.

Sumber data pada penelitian ini berasal dari literatur yang sesuai dengan tema yang diambil dalam penelitian dan dari sumber-sumber lainnya yang memiliki keterkaitan dengan hal yang di teliti, dimana data penelitian kualitatif ini bersumber dari dua data yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti dalam hal ini yaitu permasalahan pertanian yang dihadapi oleh petani di Desa Kemiri. Sedangkan data sekunder merupakan data-data yang mendukung dari data primer, yaitu buku-buku dan literatur lainnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah buku, jurnal dan sumber literatur lainnya yang memiliki keterkaitan dengan hal yang di teliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik observasi dan wawancara. Menurut Muflikhatul Khoiroh dkk (2023: 460) observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada suatu proses kegiatan yang akan dievaluasi. Sedangkan wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Observasi dan wawancara ini dilaksanakan ketika survei untuk menemukan potensi yang bisa ditemukan di Desa Lemahbang. Pengumpulan data (data collecting) dalam suatu penelitian merupakan suatu keniscayaan dan memiliki sifat esensial, pengumpulan data merupakan kegiatan atau pekerjaan peneliti yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan penelitian dan merupakan faktor yang penting demi keberhasilan sebuah penelitian yang berkaitan dengan cara pengumpulan data, siapa sumbernya dan alat apa saja yang digunakan. 

C. Hasil dan pembahasan

1. Pengertian Jakaba

Jakaba adalah pupuk organik yang memiliki kemampuan untuk menyuburkan tanaman. Menurut Rahmawati (2023: 81) Jakaba adalah pupuk organic (POC) yang dihasilkan dari fermentasi air limbah cucian beras atau air leri (melalui metode bibit Jakaba). Adapun kepanjangan dari JAKABA yaitu jamur keberuntungan abadi yang memiliki maksud jika sudah jadi dapat digunakan untuk seumur hidup dan terus-menerus atau bersifat jangka panjang, tidak akan habis selama siklusnya terus berjalan (pengambilan air Jakabapenambahan air leri atau air cucian berasfermentasi selama seminggu). 

Pupuk ini dikenal karena kandungan nutrisinya yang lengkap, termasuk unsur hara seperti: nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk JAKABA juga mengandung senyawa-senyawa organik yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah. 

2. Manfaat Dan Kelebihan Pupuk Jakaba

Penggunaan pupuk JAKABA dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas tanaman secara organik, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Selain itu, pupuk JAKABA juga diketahui memiliki efek positif terhadap kesehatan tanaman, meningkatkan ketahanan terhadap serangan penyakit, dan memperbaiki kualitas hasil panen. Menurut Hariyono dkk (2023: 9) Jakaba mengandung zat kitin yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan akar, memperbaiki tanah yang rusak dan meningkatkan hasil produksi tanaman.

Adapun manfaat pupuk JAKABA bagi tanaman yaitu:

a. Mempercepat pertumbuhan tanaman terutama tanaman yang kerdil.

b. Mendongkrak produktifitas tanaman.

c. Mengatasi permasalahan tertentu pada akar tanaman.

d. Mengatasi permasalahan tertentu pada daun tanaman.

e. Memperbanyak dan memperkuat akar tanaman.

f. Memperpanjang umur tanaman.

Pupuk Jakaba selain memiliki banyak manfaat juga memiliki banyak kelebihan bagi tanaman yaitu:

a. Cocok untuk semua jenis tanaman.

b. Bersifat jangka panjang atau tidak akan habis selama siklus terus berjalan (pengambilan air Jakaba-penambahan air leri atau air cucian beras-fermentasi selama seminggu).

c. Dapat dicampur dengan pupuk-pupuk tanaman tertentu lainnya.

d. Aman untuk lingkungan.

3. Alat Dan Bahan Pembuatan Dan Memperbanyak Pupuk Jakaba

Dalam pembuatan pupuk jakaba membutuhkan alat dan bahan tertentu yaitu:

a. Alat: 

1. Ember 2 biji

2. Wajan 1 biji

3. Kompor 1 biji

4. Kain 2

b. Bahan: 

1. Akar bambu 1-2 kg

2. Dedak atau bekatul 2 kg

3. Gula 200 gram

4. Kapur sirih 2-3 senndok

5. Terasi 1-2 bungkus 

6. Toge atau kecambah 200 gram

7. Air hujan 5 gelas liter

8. Micin 1 bungkus

Dalam memperbanyak pupuk jakaba membutuhkan alat dan bahan tertentu yaitu:

a. Alat: 

1. Ember 2 biji

2. Kain 2

3. Tali Rafia

b. Bahan: 

1. Bibit Jakaba

2. Air Leri atau Air Cucian Beras

4. Proses Pelatihan Dan Edukasi Pembuatan Jakaba

Proses Pelatihan dan edukasi ini dilakukan oleh Mahasiswa UNISMA (Universitas Islam Malang) kelompok 26 dalam kegiatan KSM (kandidat sarjana mengabdi) Proses Pelatihan dan edukasi ini dilakukan oleh Mahasiswa UNISMA (Universitas Islam Malang) kelompok 26 dalam kegiatan KSM (kandidat sarjana mengabdi) di Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, yang dilaksanakan pada Minggu, 10 Maret 2024, pukul 12.30 WIB-selesai, yang bertempatan di kediaman Bapak Domiri. 

Pembuatan pupuk jakaba yaitu pertama kali perendaman 1-2 kg akar bambu pada 5 gelas liter air hujan selama dua hari. Kemudian rendam juga toge 200 gram selama dua hari. Setelah dua hari rebus 3-5 liter air dengan 2 kg dedak, micin, terasi, gula, kapur sirih, hingga mendidih, setelah mendidih dinginkan, kemudian bagi menjadi dua bagian, kemudian masukkan kedalam dua ember yang telah di isi dengan air rendaman bambu, setelah itu belender toge beserta air rendaman toge, setelah itu di bagi menjadi dua bagian lalu masukkan ke masing-masing ember, setelah itu air di aduk yang ada di dalam ember, setelah itu tutup ember dengan kain dan ikat rapat-rapat, kemudian diletakkan di tempat yang teduh, sejuk dan gelap lalu di biarkan selama 21 hari atau 1 bulan, setelah itu pupuk jakaba bisa digunakan. 

5. Proses Pelatihan Dan Edukasi Memperbanyak Jakaba 

Untuk memperbanyak jakaba sangatlah muda dibandingan pembuatannya yaitu dengan cara menyediakan air leri atau cucian beras ke dalam ember lalu masukkan jamur jakaba yang telah disuir-suir dan air jakaba yang telah jadi kurang lebih satu gelas, setelah itu tutup ember dengan kain dan ikat rapat-rapat, kemudian letakkan di tempat yang teduh, sejuk dan gelap lalu di biarkan selama satu minggu atau lebih maka jakaba akan tumbuh dan dapat digunakan untuk pupuk.

6. Cara Pengaplikasian Pupuk Jakaba

Dalam pengaplikasiannya pupuk jakaba yang digunakan yaitu airnya dan jamurnya dengan cara disemprot atau dikocorkan ke tanaman dengan takaran awal mulai dari 25 ml air Jakaba pada setiap satu liter air biasa dan selanjutnya dosis dapat di sesuaikan dengan tanaman. Setelah air jakaba diambil untuk pupuk tanaman, untuk mendapatkan air jakaba kembali cukup dengan menambahkan air leri ke ember, lalu ditutup ember dengan kain dan diamkan selama satu minggu, kemudian setelah seminggu air jakaba di ember dapat digunakan kembali untuk pupuk dan seterusnya. 

D. Kesimpulan 

Berdasarkan hasil studi kasus ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan edukasi pembuatan pupuk Jakaba Super sangatlah bermanfaat bagi warga Dusun Lemahbang. Pelatihan dan edukasi sebagai suatu solusi yang diberikan kepada petani untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk organik Jakaba sebagai alternatif yang ramah lingkungan, murah dan efektif dalam meningkatkan hasil panen serta untuk mengatasi permasalahan tanaman.

Studi ini memberikan kontribusi penting dalam memahami cara pembuatan dan memperbanyak pupuk Jakaba Super dan juga peran pupuk organik Jakaba dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan khususnya pada produktivitas tananam kopi, dimana dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi suatu landasan bagi kebijakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi petani serta lingkungan di Dusun Lemahbang dan daerah sekitarnya.

REFERENSI 

Puspitasari, Y. D., Cahyanti, T. W & Nugroho, P. A. (2023). Revitalisasi Jakaba (Jamur Keberuntungan Abadi) Pada Tanaman Bawang Merah Sebagai Peningkatan Green Economy. AJAD: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3).

Dwijayanto, A., Munawir, K & Rifai, M. K. (2023). Pendampingan Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair. Abdimas Indonesian Journal, 3(1).

Hariyono & Muzaki, E. A. I. (2023). Analisis Pendapatan dan Kelayakan Jamur Jakaba Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Kurungan Nyawa 3 Kecamatan Buay Madang Kabupaten Oku Timur. Abdimas Indonesian Journal, 9(2).

Mutalib, M., Yusuf, M., Mu'minah, M., Junaed, A. (2021). Pertumbuhan Tiga Varietas Kopi Pada Lahan Bukaan Baru Pasca Pemberian Pupuk Organik Cair Jakaba. Prosiding Semnas Politani Pangkep, 2.

Rahmawati., Akbar, Y., Sabri, Y & Desriana, D. (2023). Optimalisasi Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) Jakaba Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jacq). Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah, 17(1).

Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A & Afgani, M. W. (2023). Metode Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(1).

Hasan, M., dkk (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Makasar: Tahta Media Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun