Penyucian hati adalah tujuan utama dari tarekat. Dengan hati yang bersih, individu akan terhindar dari sifat-sifat negatif seperti iri, dengki, dan benci. Tarekat membantu individu untuk mengenali dan mengatasi penyakit hati ini. Melalui proses mujahadah (perjuangan melawan hawa nafsu), seseorang dapat membersihkan jiwanya dan mengembangkan akhlak yang baik.
6.Kesinambungan Tarekat dan Pendidikan Akhlak
Tarekat bukanlah pengganti pendidikan formal, melainkan pelengkap yang penting. Dalam pendidikan formal, individu diajarkan ilmu pengetahuan, sementara tarekat mengajarkan cara mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata. Dengan kombinasi ini, individu tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga baik dalam akhlak.
7.Tantangan dalam Pembinaan Akhlak
Meskipun tarekat menawarkan banyak manfaat, ada tantangan yang harus dihadapi. Dalam masyarakat modern, nilai-nilai materialisme dan individualisme seringkali menggeser fokus dari akhlak. Oleh karena itu, penting bagi individu yang terlibat dalam tarekat untuk tetap istiqamah dan konsisten dalam praktik-praktik spiritual mereka.
8.Kesimpulan
Urgensi tarekat dalam pembinaan akhlak individu Muslim sangat jelas. Melalui praktik spiritual, bimbingan dari guru, dan penerapan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari, tarekat membantu individu untuk memperbaiki akhlak dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam dunia yang penuh tantangan ini, tarekat menjadi salah satu jalan untuk kembali kepada nilai-nilai Islam yang hakiki, sehingga individu dapat hidup dengan penuh makna dan tujuan. Dengan demikian, tarekat bukan hanya sekadar praktik, tetapi juga merupakan cara untuk mewujudkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H