c. Bimbingan dari Guru (Syekh)
Dalam tarekat, bimbingan dari seorang guru atau syekh sangat penting. Syekh berfungsi sebagai pembimbing spiritual yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga contoh nyata dalam berakhlak. Dengan mengikuti teladan guru, murid dapat memahami bagaimana seharusnya sikap dan perilaku seorang Muslim. Syekh juga akan memberikan nasihat dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu, sehingga proses pembinaan akhlak menjadi lebih personal.
 4.Penerapan Nilai-Nilai Tarekat dalam Kehidupan Sehari-hari
Praktik tarekat tidak berhenti pada ritual semata, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa nilai yang dapat di internalisasi melalui tarekat:
a.Kesabaran
Kesabaran adalah salah satu karakteristik penting dalam akhlak yang baik. Dalam tarekat, individu dilatih untuk menghadapi berbagai ujian dengan penuh kesabaran. Kesadaran bahwa setiap ujian adalah bagian dari proses purifikasi diri membuat seseorang lebih mampu untuk bertahan dan tidak terjerumus dalam sikap negatif.
b.Kedermawanan
Tarekat mengajarkan pentingnya berbagi dan membantu sesama. Kedermawanan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam memberikan perhatian, kasih sayang, dan waktu kepada orang lain. Dengan mengamalkan kedermawanan, individu akan semakin merasakan kedekatan dengan Allah dan memperoleh pahala.
c.Kebaikan terhadap Sesama
Sikap baik terhadap sesama adalah refleksi dari akhlak yang mulia. Dalam tarekat, individu diajak untuk selalu berbuat baik, bahkan kepada orang yang tidak menyukainya. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan saling mendukung.
5.Tarekat sebagai Sarana Penyucian Hati