1. Dunia yang Berwarna Tentang Kebinekaan Global
Bagaimana jadinya jika manusia di dunia hanya boleh tinggal di tempat asalnya, tidak boleh ada migrasi?
Tidak akan ada perkembangan dan mempunyai pengetahuan yang sempit.
Apa yang disebut penduduk asli? Apakah yang lahir di tempat itu?
Penduduk asli adalah masyarakat yang merupakan keturunan penduduk awal dari suatu tempat, dan telah membangun kebudayaannya di tempat tersebut dengan status asli (indigenous) sebagai kelompok etnis yang bukan pendatang dari daerah lainnya. Penduduk asli tidak selalu sama dengan yang lahir di tempat itu, karena bisa saja ada orang yang lahir di suatu tempat tetapi memiliki leluhur dari tempat lain. Â
Contohnya; orang Tionghoa di Indonesia, yang meskipun sudah beberapa generasi dilahirkan di Indonesia, tetapi masih memiliki hubungan budaya dengan Tiongkok.
Jika Anda adalah seorang yang memiliki kekuasaan, apa kebijakan Anda tentang ini? Bagaimana agar manusia bisa hidup damai berdampingan?
Mengenai hal ini, sebagai orang yang mempunyai kekuasaan, saya akan membuat kebijakan yang efektif untuk mencapai perdamaian dan keadilan dapat berbeda-beda tergantung pada konteks budaya, sejarah, dan lingkungan politik suatu negara atau wilayah. Melibatkan berbagai pihak dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu memastikan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
2. Negeri Penuh Harmoni Tentang Kebinekaan Indonesia.
 Mengapa setiap suku sulit mencapai tujuannya?
Setiap situasi memiliki konteks uniknya sendiri, dan faktor-faktor ini mungkin saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Mencapai tujuan bersama seringkali memerlukan kolaborasi, dialog, dan upaya bersama antar suku dan pihak terkait. Melibatkan seluruh komunitas dan menciptakan lingkungan yang mendukung kerjasama dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi kesulitan tersebut.
Apa saja yang menjadi rintangan dan halangan untuk mencapai tujuan?
Hal-hal yang menjadi rintangan dan halangan untuk mencapai tujuannya antara lain:
Sejarah Konflik
Sejarah konflik antara suku-suku dapat menciptakan ketegangan yang berlanjut dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Diskriminasi dan Ketidaksetaraan
Adanya diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang dapat menjadi hambatan bagi suku untuk mencapai tujuannya.
Kondisi Ekonomi
Faktor ekonomi, seperti kemiskinan atau kurangnya peluang ekonomi, dapat menjadi penghalang bagi suku dalam mencapai tujuan ekonomi mereka.
Ketidakstabilan Politik
Instabilitas politik dalam suatu wilayah atau negara dapat menghambat upaya suku untuk mencapai tujuannya, karena situasi politik yang tidak stabil dapat menciptakan ketidakpastian dan konflik.
Kurangnya Akses ke Pendidikan dan Sumber Daya
Kurangnya akses suku terhadap pendidikan berkualitas, sumber daya, dan fasilitas kesehatan dapat membatasi potensi pengembangan mereka.
Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dapat merugikan suku yang bergantung pada sumber daya alam untuk hidup, sehingga menciptakan hambatan baru.
Kurangnya Pemahaman Antar-Kelompok
Ketidakpahaman atau ketidaksetujuan antar-suku dapat menghambat upaya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Warisan Kolonialisme
Warisan kolonialisme dapat meninggalkan dampak yang berkepanjangan, seperti ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, yang mempengaruhi upaya suku dalam mencapai tujuannya.
Konflik Identitas
Konflik identitas atau pertentangan antara identitas suku dengan identitas nasional atau kelompok lainnya dapat menciptakan ketidakharmonisan.
Â
Jika Bapak dan Ibu berhak mengubah aturan permainannya, apa yang akan Bapak dan Ibu rubah?
Berikut beberapa beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk perubahan:
Keadilan dan Kesetaraan
Meningkatkan aturan atau kebijakan yang mendukung keadilan dan kesetaraan di semua lapisan masyarakat.
Lingkungan dan Keberlanjutan
Mengenalkan atau memperkuat aturan untuk melindungi lingkungan dan mendorong keberlanjutan dalam segala aspek kehidupan.
Hak Asasi Manusia
Memperkuat perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta memastikan keadilan dalam sistem hukum.
Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial
Meningkatkan investasi dan kebijakan dalam pendidikan dan kesejahteraan sosial untuk memastikan akses yang adil dan merata bagi semua.
Pembangunan Ekonomi Inklusif
Merancang kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan inklusif, mengurangi ketidaksetaraan, dan memberikan peluang bagi semua lapisan masyarakat.
Kesehatan Masyarakat
Menguatkan sistem kesehatan masyarakat dan meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan.
Transparansi dan Akuntabilitas
Meningkatkan transparansi pemerintahan dan akuntabilitas untuk memastikan bahwa keputusan dan tindakan diambil dengan kejujuran dan integritas.
Pencegahan Konflik dan Diplomasi
Mengadopsi pendekatan preventif untuk mengurangi potensi konflik serta memperkuat diplomasi dan kerjasama internasional.
Inovasi dan Teknologi
Mendorong inovasi dan memastikan pemanfaatan teknologi untuk kebaikan bersama serta meminimalkan dampak negatifnya.
Keseimbangan Antar-generasi
Menerapkan kebijakan yang mempertimbangkan kepentingan semua generasi, termasuk perlindungan hak dan kebutuhan generasi yang akan datang.
Pemberdayaan Masyarakat
Mendukung pemberdayaan masyarakat dan partisipasi aktif warga dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.
Penanggulangan Kemiskinan
Merancang kebijakan dan program untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
3. Damai Mulai Dari Diri Tentang Berdamai Dengan Diri.
 Apakah kamu selalu berada pada satu sisi identitas yang sama pada semua putaran permainan? Atau berubah-ubah?
Saya tidak selalu berada pada satu sisi identitas yang sama atau berbeda-beda pada semua putaran permainan.
Â
Apakah kamu tadi bertemu dengan seseorang yang satu identitas pada putaran pertama, tapi berbeda identitas pada putaran berikutnya? Ceritakan mengapa itu terjadi?
Iya, pada putaran pertama saya bertemu dengan seseorang yang satu identitas dengan saya, sehingga ketika memainkan peran, meski punya peran yang sama, tapi masih ada perbedaan karakter peran. Kemudian pada putaran kedua, saya menjadi peran yang berbeda dengan seseorang yang tadi, sehingga dengan karakter peran yang berbeda, kami punya hal yang unik yang tidak bisa di samakan antara satu dengan lainnya.
Dari semua identitas tadi, mana yang menurutmu paling penting dan berharga buat dirimu? Coba urutkan dari satu sampai lima.
Self-compassion adalah sikap kasih sayang atau kebaikan terhadap diri sendiri saat menghadapi masalah dalam hidup serta menghargai segala bentuk penderitaan, kegagalan, dan kekurangan diri sebagai bagian dari hidup setiap manusia. Oleh sebab itu kita harus bisa:
Tidak ada manusia yang sempurna. Merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan menerima diri apa adanya serta memberikan kelembutan, tidak menyakiti atau menghakimi diri sendiri.
Jangan bohongi diri sendiri.
Hindari label negatif.
Pujilah diri sendiri.
Percayalah dengan keputusan sendiri.
4. Keragaman di sekolah
Apakah sekolah Bapak Ibu cenderung homogen atau heterogen?
sekolah saya memiliki keberagaman dalam komposisi siswa, staf, dan pendekatan pendidikan yang mempromosikan penghargaan terhadap keberagaman, maka sekolah tersebut cenderung heterogen. Â
Apakah ditemukan cukup banyak unsur kebinekaan dalam sekolah yang Bapak Ibu pimpin?
Iya, di antaranya adalah:
Komposisi Siswa dan Staf
Terdapat keberagaman etnis, agama, budaya, dan latar belakang di antara siswa dan staf sekolah
Kurikulum
Kurikulum yang di gunakan di sekolah mencakup materi yang mencerminkan keberagaman budaya, sejarah, dan nilai-nilai lokal.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung inklusivitas dan menghargai keberagaman.
Pendidikan Multikultural
Sekolah memiliki pendekatan pendidikan yang mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman.
Acara dan Perayaan
Sekolah merayakan berbagai acara dan perayaan yang mencerminkan keberagaman budaya dan agama.
Budaya dan Norma Sekolah
Budaya dan norma di sekolah mendukung keberagaman dan inklusivitas.
Partisipasi Komunitas
Komunitas lokal dan orang tua siswa dari berbagai latar belakang aktif berpartisipasi di kehidupan sekolah.
Â
Apakah sekolah Bapak Ibu pada umumnya menjadi tempat menumbuhkan penghargaan pada kebinekaan atau sebaliknya?
Pendidikan yang mempromosikan penghargaan terhadap keberagaman dan kebinekaan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan siswa. Â
Pendidikan semacam itu dapat membawa manfaat positif, seperti:
Pemahaman Antar-Budaya Â
Membantu siswa untuk memahami dan menghargai budaya, latar belakang, dan pengalaman hidup yang berbeda dari diri mereka sendiri.
Toleransi dan Penghormatan Â
Mengajarkan nilai-nilai toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan dalam segala bentuk, termasuk perbedaan etnis, agama, budaya, dan identitas lainnya.
Pengembangan Kemampuan Antar-Pribadi
Membangun kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan individu yang memiliki pandangan dan pengalaman berbeda.
Pemberdayaan Siswa
Mendorong pemberdayaan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan, menciptakan lingkungan yang inklusif.
Perspektif Global
Membantu siswa memahami dan menghargai peran mereka dalam konteks global serta dampak dari keberagaman dunia.
Â
Jika sebuah sekolah memfokuskan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman dan membangun kesadaran akan pentingnya penghargaan terhadap perbedaan, itu dapat menjadi tempat yang positif bagi perkembangan siswa. Penting untuk mendorong dialog terbuka, pendidikan multikultural, dan kebijakan inklusif guna menciptakan lingkungan belajar yang ramah keberagaman.
5. Sekolahku Yang Damai Menuju Sekolah Damai
Dimensi budaya damai di sekolah
Dimensi-dimensi yang dikembangkan pada program tersebut antara lain kedamaian dan anti kekerasan (peace and non-violence), hak asasi manusia (human rights), demokrasi (democracy), toleransi (tolerance), pemahaman antar bangsa dan antar budaya (international and intercultural understanding), serta pemahaman perbedaan budaya dan bahasa (cultural and linguistic diversity).
Kita bermimpi memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan, dimana putra dan putri kita bisa tumbuh secara sehat dan kuat, bisa belajar dengan aman dan nyaman tanpa ada gangguan dalam bentuk apapun. Sekolah adalah rumah kedua dimana anak-anak membentuk jati diri dan merajut masa depannya, di ruang-ruang sekolah inilah anak-anak bertumbuh seperti kuntum bunga di musim semi, lingkungan sekolah haruslah menjadi media tanam yang mendukung terwujudnya profil pelajar pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H