Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu-satunya Orang yang Lahir di Dalam Ka'bah, Kisah Sahabat Nabi Hakim bin Hizam

12 Mei 2022   06:12 Diperbarui: 12 Mei 2022   08:44 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakim menunaikan ibadah haji lagi, dia wukuf di bumi Arafah dengan seratus hamba sahayanya, dia mengalungkan segenggam perak di leher masing-masing hamba sahayanya, yang bertuliskan “Merdeka karena Allah ‘azza wa jaala, dari Hakim bin Hizam.” Kemudian Hakim memerdekakan semua hamba sahayanya.

Di hajinya yang ketiga, Hakim menggiring seribu domba. Benar seribu, dia menyembelihnya di Mina dan membagi bagi dagingnya kepada fakir miskin dan kaum muslimin demi mendekatkan dirinya kepada Allah.

Kemudian setelah perang Hunain, Hakim bin Hizam meminta bagian dari harta rampasan perang kepada Rasulullah shalallahu alayhi wasallam, beliau memberinya, dia meminta lagi dan beliau memberinya. Sampai pemberian beliau mencapai seratus unta, saat itu Hakim baru masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda kepadanya,

“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu manis lagi menarik, barang siapa yang menerimanya dengan qona’ah , maka dia akan diberkahi padanya, namun barang siapa yang menerimanya dengan jiwa yang tamak, maka dia tidak diberkahi padanya, dia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang. Tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah.”

Manakala Hakim bin Hizam mendengar itu dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dia berkata, “Wahai Rasulullah demi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku tidak akan meminta kepada siapapun sesudah mu. Aku tidak akan mengambil apapun dari siapapun sampai aku berpisah dari dunia.”

Hakim memenuhi sumpahnya dengan sangat baik. Di zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, Abu bakar mengundangnya lebih dari satu kali untuk menerima jatah pemberian negara kepadanya, namun dia tetap menolak

Manakala khaliafah berpindah ke tangan al-Faruq, Umar mengundangnya untuk menerima jatah pemberian negara kepadanya, namun dia tetap menolak

Hakim terus demikian, tidak menerima apapun dari siapapun sampai dia meninggal dunia.

Semoga kita bisa meneladani Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan juga para sahabatnya dan juga semoga Allah mengumpulkan kita bersama nabinya dan juga mengumpulkan kita bersama orang-orang yang shaleh di surga nanti amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun