Mohon tunggu...
Muhamad Redho Al Faritzi
Muhamad Redho Al Faritzi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Rangkai Kata, Lahirkan Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

R.A Kartini Bukan Pengusung Feminisme

5 Maret 2023   11:39 Diperbarui: 5 Maret 2023   11:48 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ketiga, Kartini sesungguhnya tidak benar-benar menjadi feminis yang ekstrim: memusuhi laki-laki. Paham feminis yang muncul dalam surat-surat Kartini hampir bisa dipastikan berasal dari dua sumber; sekolahnya di Belanda dan teman-teman Belandanya.

 Keempat, Feminisme bagi Kartini hanya sebatas wacana yang bergolak dalam pikirannya. Selebihnya ia sampaikan itu dalam surat-suratnya. Bahkan, Kartini sendiri tidak pernah berniat sama sekali mempublikasikan pikiran-pikirannya itu, bahkan sampai ia meninggal tahun 1904 dalam usia 25 tahun beberapa hari setelah melahirkan anak pertamanya. Karena surat-surat yang ditulis Kartini bisa dikatakan hanya "curhatan" bersama teman-temanya, bukan untuk dipublikasikan apalagi untuk menabur paham Feminisme di Indonesia.

 Kelima, justru yang mempromosikan pemikiran-pemikiran feminis Kartini ini adalah Mr. Jacques Henrij Abendanon, menurut . Tiar Anwar Bachtiar, secara politis, Abendanon merupakan penganut aliran etis (baca: liberal) di Belanda. Sehingga wajar jika kemudian ia mempromosikan ide-ide liberal seperti yang tercermin dalam surat-surat Kartini. Secara tidak langsung Abendanon ingin mengajarkan feminisme-liberal kepada masyarakat Indonesia, dengan meminjam tangan anak bangsa Indonesia sendiri, Kartini. Sehingga ini bisa disebut awal mula benih feminisme-liberal ditaburkan di bumi Indonesia.[8]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun