Mohon tunggu...
Muhamad Redho Al Faritzi
Muhamad Redho Al Faritzi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Rangkai Kata, Lahirkan Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Al-Qur'an Hanya Sebatas Kreasi Manusia?

1 Juli 2022   10:05 Diperbarui: 2 Juli 2022   14:46 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kemudian ia mengutip dari bukunya M. Rasjidi, Koreksi terhadap Dr. Harun Nasution, hlm. 28-29, bahwa William Sanday dari Universitas Oxford sejak tahun 1983, pernah berkata :

 

"Yang diwahyukan Tuhan itu bukan kalimat-kalimatnya, tetapi inspirasinya yang kemudian diinterpretasikan oleh penulis-penulis Bibel sehingga menjadi Bibel seperti yang sekarang".[3]

 

Tentunya, wahyu perspektif barat ini tidak dapat sama sekali dibenarkan. Mau bagaimanapun juga, al-Qur'an tetap adalah wahyu Allah, Kalam Allah. Mereka berpendapat seperti itu, karena memang mereka selalu menganggap bahwa kebenaran itu harus berdasarkan intuisi, logis, dan empiris. Padahal kalam Tuhan tidak dapat diakui oleh akal sepenuhnya, karena sejatinya akal manusia itu terbatas, sedangkan Ilmu Tuhan itu tidak terbatas.

 

Berbeda dengan wahyu perspektif Islam, wahyu itu sifatnya Metahistoris, artinya wahyu terlahir dari ruang kosong, tidak ada sejarahnya, tidak ada bacaan-bacaan yang mengikatnya.[4] Wahyu dalam perspektif Islam, pernah dijelaskan oleh Dr. Nashruddin dalam tulisannya, ia menjelaskan : 

 

"Wahyu adalah tanzil/munazzal; diturunkan langsung. Artinya, apa yang diterima Nabi adalah murni sebagai firman Allah swt secara utuh. Tidak terkandung di dalamnya penafsiran dan pengalihan bahasa oleh malaikat atau oleh Nabi sendiri. Dari Allah swt-nya sudah berbahasa Arab, bukan dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Nabi saw. Oleh karenanya teks al-Qur`an, walau bagaimanapun, tidak akan sama dengan teks buatan penyair, ataupun jampi-jampi paranormal."[5]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun