UNRWA melaporkan bahwa penyakit menular di tempat pengungsian selama dua minggu terakhir telah meningkat. Diperkirakan penyakit kulit meningkat sebesar 35 persen dan kasus diare meningkat sekitar 40 persen.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sembilan dari 35 rumah sakit di Gaza sebagian berfungsi, sementara sisanya telah menutup layanan medis.
Air dan Sanitasi di Gaza
UNRWA menyatakan bahwa 70 persen masyarakat di wilayah selatan tidak memiliki akses terhadap air bersih. Selain itu, limbah mentah mulai mengalir ke jalan-jalan di beberapa daerah.
Sumur air di wilayah selatan, pabrik desalinasi di wilayah tengah, dua pompa limbah utama di wilayah selatan dan instalasi pengolahan air limbah Rafah semuanya berhenti beroperasi dalam beberapa hari terakhir.
Tidak ada distribusi air kemasan kepada para pengungsi yang ditampung di tempat penampungan selama lebih dari seminggu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran mengenai dehidrasi dan penyakit yang ditularkan melalui air akibat konsumsi air dari sumber yang tidak aman.
Telekomunikasi
Cluster Telekomunikasi Darurat (ETC) diaktifkan pada tanggal 31 Oktober dan saat ini berbasis di Kairo sambil menunggu akses ke Gaza. ETC telah menyiapkan panel surya, solusi konektivitas satelit, radio, dan peralatan untuk menyediakan akses independen terhadap komunikasi di Gaza untuk respons kemanusiaan. ETC berfokus pada membangun jalur untuk mengimpor peralatan telekomunikasi penting ke Gaza guna menyediakan layanan bagi pekerja kemanusiaan.
Informasi yang bersumber dari OCHA menyatakan bahwa sebelum komunikasi belum mati di Gaza informasi yang didapatkan adalah
Sebanyak 4.506 anak telah meninggal dunia dan 1.770 dinyatakan hilang.
Orang dewasa dengan jumlah 8.442
Tewas: 6.572 orang
Hilang: 1.870 orang