Mohon tunggu...
Muhamad Abdul Aziz
Muhamad Abdul Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Influencer - Informan - Aktivis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Situasi Penduduk Palestina dan Jeritan Gaza

18 November 2023   01:43 Diperbarui: 18 November 2023   08:49 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Saadiah mufarreh

Berturut-turut pasukan Israel disertai tank menggerebek kompleks rumah sakit Shifa di kota Gaza dan dilaporkan menguasai beberapa bagian. Menurut direktur rumah sakit, bagian selatan kompleks tersebut rusak, termasuk departemen radiologi dan pasukan mengambil beberapa mayat dari dalam rumah sakit.

Rumah sakit dan tenaga medis secara khusus dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional (IHL) dan semua pihak yang berkonflik harus memastikan perlindungan mereka. Setiap operasi militer di sekitar atau di dalam rumah sakit harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan dan melindungi pasien, staf medis, dan warga sipil lainnya. Semua tindakan pencegahan harus dilakukan, termasuk peringatan efektif, yang mempertimbangkan kemampuan pasien, staf medis dan warga sipil lainnya untuk melakukan evakuasi dengan aman.

Pada tanggal 16 November, layanan telekomunikasi Gaza ditutup setelah perusahaan penyedia mengumumkan bahwa bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan generator telah habis. Selain itu, beberapa infrastruktur komunikasi di selatan Wadi Gaza terkena serangan dan rusak pada tanggal 14 November.

Badan-badan kemanusiaan dan responden pertama telah memperingatkan bahwa pemadaman listrik membahayakan keselamatan warga sipil dan penyediaan bantuan untuk menyelamatkan jiwa.

Serangan udara besar-besaran, penembakan dan pertempuran terus berlanjut selama 24 jam terakhir. Dalam salah satu serangan paling mematikan pada tanggal 15 November, sekitar pukul 18:00 (waktu salat magrib), sekitar Masjid Ihya' As Sunna di lingkungan As Sabra kota Gaza terkena serangan udara, dilaporkan menewaskan 50 orang dan melukai yang lainnya.

Pada tanggal 16 November, untuk hari kedua berturut-turut tidak ada truk yang memasuki Gaza dari Mesir. Hal ini disebabkan ketidakmampuan UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency) menerima dan mendistribusikan beban tambahan, karena kekurangan bahan bakar. Keterbatasan kapasitas operasional badan tersebut dialokasikan pada pasokan yang diterima pada hari-hari sebelumnya.

UNRWA juga mengumumkan bahwa karena terputusnya komunikasi, mereka tidak dapat mengelola atau mengoordinasi konvoi bantuan kemanusiaan mulai tanggal 17 November.

Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) memperkirakan bahwa pada tanggal 11 November, terdapat sekitar 807.000 warga Palestina yang tinggal di wilayah utara Gaza. Sekitar dua pertiga dari populasi sebelum perang di sana, sepertiga populasi lainnya sekitar 400.000 menurut perkiraan PCBS mengungsi ke selatan.

Kepala badan kemanusiaan utama PBB dan Komunitas Internasional menyatakan pada tanggal 16 November bahwa mereka "tidak akan berpartisipasi dalam pembentukan 'zona aman' di Gaza yang didirikan tanpa persetujuan semua pihak. Sambil menekankan kewajiban para pihak dan mengatakan untuk terus menjaga keselamatan warga sipil di mana pun mereka berada dan memenuhi kebutuhan penting mereka.

Akses Kemanusiaan (Jalur Gaza)

UNRWA mengumumkan karena terputusnya komunikasi dan kekurangan bahan bakar, tidak akan ada operasi bantuan lintas batas di Penyeberangan Rafah pada tanggal 17 November. Karena tidak mungkin untuk mengelola atau mengoordinasikan konvoi bantuan kemanusiaan.

Pada tanggal 16 November, tidak ada truk bantuan yang masuk melalui jalur Rafah. Hal ini disebabkan adanya backlog bantuan pada hari-hari sebelumnya yang tidak tersalurkan tanpa bahan bakar.

Pada tanggal 15 November, perbatasan Mesir dibuka untuk evakuasi 607 warga negara asing dan warga negara ganda, serta sepuluh orang terluka. Antara tanggal 2 dan 15 November, 129 orang yang terluka dibawa ke perawatan medis di Mesir.

Penyeberangan Kerem Shalom dengan Israel yang sebelum terjadinya bentrokan merupakan pintu masuk utama barang telah ditutup. Pihak berwenang Israel telah menolak permintaan negara-negara anggota untuk mengoperasikan penyeberangan ini guna meningkatkan masuknya bantuan kemanusiaan.

Listrik di Gaza

Jalur Gaza mengalami pemadaman listrik sejak tanggal 11 november, setelah Israel memutus pasokan listrik dan cadangan bahan bakar. Masuknya bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator listrik yang menjalankan peralatan penyelamatan jiwa.

Serangan Terhadap Rumah Sakit

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, pemboman menghantam rumah sakit As-Shifa dan merusak beberapa bagian di dalamnya, termasuk departemen bedah khusus, divisi perawatan koroner dan sebuah gudang. Setelah pasukan masuk, pasien, staf dan pengungsi dilaporkan dipindahkan ke dalam kompleks.

Antara tanggal 11 November dan 16 November. Sebanyak 40 pasien termasuk 3 bayi prematur meninggal di Rumah Sakit Shifa karena pemadaman listrik. Serta seorang pasien gagal ginjal meninggal karena mesin dialisis di Shifa berhenti bekerja.

PRCS menyatakan bahwa pasukan Israel dan tank telah memulai pengepungan terhadap satu-satunya rumah sakit yang beroperasi di Gaza utara, yakni Rumah Sakit Baptis Al Ahli. Tim medis tidak dapat keluar dan menjangkau mereka yang terluka dengan aman.

Pada tanggal 15 november, sebuah peluru yang ditembakan oleh pasukan Israel menghantam rumah sakit lapangan Yordania di kota Gaza, melukai tujuh tim medis, yang merupakan anggota Layanan Medis Pemerintahan Yordania.

UNRWA melaporkan bahwa penyakit menular di tempat pengungsian selama dua minggu terakhir telah meningkat. Diperkirakan penyakit kulit meningkat sebesar 35 persen dan kasus diare meningkat sekitar 40 persen.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sembilan dari 35 rumah sakit di Gaza sebagian berfungsi, sementara sisanya telah menutup layanan medis.

Air dan Sanitasi di Gaza

UNRWA menyatakan bahwa 70 persen masyarakat di wilayah selatan tidak memiliki akses terhadap air bersih. Selain itu, limbah mentah mulai mengalir ke jalan-jalan di beberapa daerah.

Sumur air di wilayah selatan, pabrik desalinasi di wilayah tengah, dua pompa limbah utama di wilayah selatan dan instalasi pengolahan air limbah Rafah semuanya berhenti beroperasi dalam beberapa hari terakhir.

Tidak ada distribusi air kemasan kepada para pengungsi yang ditampung di tempat penampungan selama lebih dari seminggu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran mengenai dehidrasi dan penyakit yang ditularkan melalui air akibat konsumsi air dari sumber yang tidak aman.

Telekomunikasi

Cluster Telekomunikasi Darurat (ETC) diaktifkan pada tanggal 31 Oktober dan saat ini berbasis di Kairo sambil menunggu akses ke Gaza. ETC telah menyiapkan panel surya, solusi konektivitas satelit, radio, dan peralatan untuk menyediakan akses independen terhadap komunikasi di Gaza untuk respons kemanusiaan. ETC berfokus pada membangun jalur untuk mengimpor peralatan telekomunikasi penting ke Gaza guna menyediakan layanan bagi pekerja kemanusiaan.

Informasi yang bersumber dari OCHA menyatakan bahwa sebelum komunikasi belum mati di Gaza informasi yang didapatkan adalah

Sebanyak 4.506 anak telah meninggal dunia dan 1.770 dinyatakan hilang.

Orang dewasa dengan jumlah 8.442
Tewas: 6.572 orang
Hilang: 1.870 orang

Jumlah keluarga: 1.050
10+ anggota: 312 orang
6-9 anggota: 189 orang
2-5 anggota: 549 oranv
dan 198 petugas kesehatan meninggal dunia.

Sebanyak 51 Jurnalis dan 103 staf UNWRA terbunuh.

Sebanyak 183 guru terbunuh dan 27.490 Terluka.

Jumlah 1.600.000 Pengungsi internal adalah 70%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun