Kebiasaan membaca telah menjadi sesuatu yang ia gemari, ia lebih rajin menabung dan tentu saja semakin rajin membeli buku. Ia mulai berkenalan dengan tulisan-tulisan sastra yang menajubkan, dari aan mansyur, sapardi djoko damono, eka kurniawan dan beberapa nama lainnya .
dari buku-buku penulis hebat itu banyak hal baru yang ia ketahui tentang, kebajikan, memanipulasi luka-luka, kebijaksanaan, cinta, dan pandangan terhadap posisi perempuan dalam buku eka kurniawan yang berjudul cantik itu luka.
buku-buku itu seakan mengajarinya untuk merefleksikan segala hal termasuk perlakuan dari sang raja terhadapnya sebagai anak.
apakah dia memang tak pernah memikirkanku atau kebencian yang teramat dalam membuat aku tak bisa melihat sisi lain darinya?
apakah setiap tindakannya tak pernah melibatkankan sesuatu yang berharga untukku atau aku yang tak pernah melebur ke dalam tindakannya?
apakah seorang ayah benar-benar tak ingin peduli pada anaknya?
keraguan-keraguan mulai menghampirinya. semoga ia bisa mendapat jawaban untuk semua ini.
        Di sunyi subuh ini aku mencari secercah harapan menyambut kedamaian kita datang
        merayu embun menyentuh kepulangan kita
        beradu obrolan disaksikan sagu atau kopi
        bertengkar mulut menyemburkan kasih dan cinta
        untuk kita, semoga semesta menyiapkan pesta.
       A Y A H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H