Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Potensi Diri (Hidup Hanya Dalam Rasa Khawatir)

16 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 16 Desember 2022   07:12 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Makna khawatir yang pertama diartikan sebagai kecemasan.  Kecemasan adalah bentuk tidak tenteram hati karena rasa khawatir atau takut dan menjadikan hati gelisah.  Ketidaksiapan hati karena terforsir pada pikiran yang menggambarkan kondisi di masa depan menjadi beban tambahan dan menjadikan fungsi hati sebagai as kerja diri tak mampu bekerja secara optimal. 

Makna yang kedua diartikan sebagai rasa takut.  Ketakutan adalah merupakan suatu mekanisme pertahanan hidup dasar sebagai respons terhadap dorongan dari internal dan eksternal yang mempengaruhi emosi dasar diri selain rasa kebahagian, kesedihan dan kemarahan.   Jadi ketakutan merupakan bentuk perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar dari realitas yang dihadapi.

Makna yang ketiga diartikan sebagai rasa bimbang.  Bimbang merupakan perilaku diri manusia yang kurang memiliki keyakinan atau tidak tetap hati atas peristiwa yang dihadapi.  Kebimbangan diri ini sebagai bentuk keraguan diri atas peperangan yang ada dalam diri manusia akibat tidak kuatnya prinsip dan pemahaman diri yang dimiliki. 

Makna yang keempat diartikan sebagai bentuk memikirkan.  Memikirkan adalah upaya diri untuk mencari alternatif agar mampu menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan secara maksimal dari potensi diri yaitu indra (pikir dan keinginan).  Dominasi indra pikir yang digunakan agar keinginan dapat terwujud menjadi penjara kehidupan.   

Keempat makna tersebut menunjukkan bahwa kekhawatiran merupakan sebuah bentuk kekalahan diri akibat diri tak mampu mengoptimalkan potensi diri terutama kerja indra manusia (Pikir-Rasa-Keinginan).  Munculnya Rasa dan pikiran yang selalu mendominasi aktivitas diri sehari-hari menjadikan diri lemah dan tidak fokus pada perjalanan hidup ini.  Penjara kekhawatiran orientasi beraktivitas sehari hari diri kita dan menjadi diri terpenjara dan terkekang dengan masalah yang dihadapi.

Melepas Belenggu Khawatir Diri

Seperti yang diketahui bahwa khawatir merupakan sebuah kegagalan diri dalam menemukan potensi diri sebagai manusia yang sempurna maka mengakibatkan diri menjadi diri laksana sebuah "produk yang cacat".  Ketika dalam kehidupan  tak pernah bersentuhan dengan pemahaman yang benar untuk menggantikan pemahaman lama yang selama ini menjadikan diri terbiasa dengan penjara rasa khawatir dalam menjalani kehidupan.  Kesadaran harus dibangun mengenai kondisi kehidupan selama ini dijalani agar dapat menemukan "jalan" yang berbeda untuk menuju ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia ini. 

Pembangunan kesadaran dimulai dengan mengenali potensi diri yang dimiliki dengan kelengkapan dan kesempurnaan bentuk yang diberikan kepada manusia.  Kelengkapan ini sebagai sebuah kelebihan manusia dan sebagai pembeda dengan makhluk lain di alam semesta ini untuk dijadikan bekal dalam perjalanan hidup di dunia ini. Ketika kesadaran ini muncul mengakibatkan diri akan berupaya maksimal dan selalu berinstropeksi atas aktivitas kehidupan ini.

Introspeksi dapat dilakukan manakala diri memiliki pemahaman yang benar sehingga menimbulkan kesadaran bahwa realita hidup yang terpenjara dengan rasa khawatir adalah bentuk sebuah ketidakseimbangan diri kita.  Rasa khawatir akan mampu dihilangkan jika diri kita mampu menjaga keseimbangan dengan cara:  

Pertama, mengenali dan memaksimalkan potensi diri sebagai manusia.  Langkah pertama ini merupakan sebuah pemahaman akan hakekat diri tidak hanya sekedar didasarkan atas pengetahuan yang sudah dimiliki namun juga perlu membuktikan atas pembuktian kebenaran atas pemahaman yang sudah ada. 

Kedua, menemukan pengetahuan yang benar tentang hidup. Pengetahuan yang sekarang ada yang ada bukan ilmu yang salah.  Namun menggali pemahaman baru tentang pengetahuan hidup yang berbeda agar dapat menemukan ketenangan hidup adalah sebuah pilihan baru untuk menghilangkan bentuk kekhawatiran.  Pengetahuan yang digali dengan menghubungkan kembali dengan keyakinan dan ajaran yang dimiliki oleh diri kita masing-masing.  Karena setiap keyakinan dan ajaran akan memberikan pemahaman yang sama tentang bagaimana seharusnya hidup itu didasarkan sehingga dapat menuju pada keseimbangan kehidupan antara diri dan alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun