Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Berilmu untuk Menemukan Diri (2)

8 Juni 2022   05:00 Diperbarui: 8 Juni 2022   05:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tidak ada larangan dari Sang Pencipta untuk mengeksplore alam semesta demi kepentingan hidup manusia.  Namun usaha yang dilakukan adalah dengan kembali pada "fitrah" diri sebagai manusia yang sejalan dengan kodrat ditugaskan manusia di muka bumi ini.  Pengembangan ilmu wajib dilakukan oleh setiap diri manusia, akan tetapi ilmu yang dikembangkan adalah ilmu keseimbangan kehidupan.

Ilmu keseimbangan kehidupan adalah filosofi keilmuwan yang mudah sebetulnya untuk dikembangkan setiap diri manusia.  Namun ilmu ini butuh perjuangan yang berat untuk menjalaninya.  Pemahaman tentang ilmu keseimbangan kehidupan akan dapat diperoleh melalui beberapa tahapan. 

Tahap pertama adalah mengenali diri manusia.  Mengenali diri sendiri artinya diri kenal dengan "awak" yang ada dalam badan iii.  Awak badan dimulai dari mengenal akan anatomi fisik (jasadiyah) dan non fisik (ruhiyah).  Jasadiyah adalah merupakan pemberian dari Sang Pencipta yang digunakan untuk gerak dan langkah dalam kehidupan.  

Sedangkan non fisik manusia dimulai dari mengenal indra hakiki manusia (pikir-rasa-keingingan) yang merupakan alat pemroses atau "kerja" yang baik dalam memutuskan setiap niat dan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan ini.  Dan unsur non fisik inilah sebetulnya  (indra hakiki)  sebetulnya "awak" sesungguhnya yang menggerakkan tubuh manusia.

Tahap kedua adalah Mencari konektivitas kesempurnaan.  Konektivitas kesempurnaan manusia dapat dicari ketika diri mampu mengelola diri secara benar.  Pengelolaan yang benar ibarat diri mampu menyeimbangkan semua aspek yang ada dalam diri baik secara fisik maupun non fisik.  

Ketika hal ini dapat terjadi ibarat diri mulai menempuh perjalanan vertikal untuk mencari konektivitas yang merupakan karunia dari sang Pencipta dan sebuah pembeda yang mengangkat derajat diri manusia sebagai makhluk yang memiliki derajat tertinggi.  Konektivitas inilah yang disebut dengan akal manusia.

Tahap ketiga adalah Membaca Ilmu dengan Benar.  Membaca ilmu dengan benar adalah sebuah bentuk cara menemukan pemahaman yang komprehensip karena selalu berdasarkan pada unsur horizontal dan vertikal.  Ilmu yang benar ini adalah merupakan ajaran kehidupan manusia yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pengetahuan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.  

Membaca dengan benar dapat dilakukan ketika diri memiliki pemahaman dan kesadaran untuk memahami apa yang akan dibaca.  Jadi membaca dengan benar bukan sekedar membaca atau menghafal namun mampu memaknai setiap unsur yang ada dalam bacaan yang seharusnya menjadi sumber bacaan untuk kehidupan.

Ketiga tahapan tersebut adalah langkah yang harus dijalani oleh setiap diri manusia agar mampu selamat dalam perjalanan kehidupan di dunia ini.  Keselamatan perjalanan akan menjadikan diri selalu tenang dan tidak mudah putus asa dalam langkah kehidupan yang djalani.  

Karena hal ini akan menjadikan diri selalu menerima apapun yang digariskan dan garis tersebut adalah merupakan garis-garis kebahagiaan dalam kehidupan manusia yang sesungguhnya.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun