Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Berilmu untuk Menemukan Diri (2)

8 Juni 2022   05:00 Diperbarui: 8 Juni 2022   05:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Padahal kesibukan itu semua adalah sebuah lelakon dalam mencari dan mengamalkan ilmu yang dimiliki dan ternyata nilai-nilai yang dicari tidak didapat atau bahkan mungkin kehilangan nilai-nilai tersebut.

Kehilangan sebuah barang pastilah akan dicari dengan seksama dan teliti.  Namun ketika diri dalam menjalani kehidupan tidak merasa kehilangan nilai-nilai yang dicari maka mungkin termasuk orang-orang yang keliru dalam kehidupan.  Nilai-nilai yang hilang bukanlah dicari dengan pelampiasan dengan berbagai macam cara, tetapi dengan cara mencari akar permasalahan tentang kehidupan yang dijalani.

Hilangan nilai-nilai yang selama ini dicari tersebut ibarat kehilangan hakekat makna diri sebagai manusia yang sesungguhnya.  Kehilangan makna diri maka ibarat diri kehilangan atau salah jalan dalam menempuh perjalanan kehidupan di dunia ini.  Hal ini diakibatkan diri "keliru" dalam memahami hakekat hidup dan kehidupan sebagai tugas yang diemban sebagai manusia.  Sebuah ironi jika diri tak menyadari hal ini?

Ketidaksadaran ini mungkin memang diri kita tak pernah tersentuh oleh pengetahuan yang mengajari tentang kehidupan yang benar. Hal ini diakibatkan adanya dikotomi atau pembedaan dalam pemahaman atau pengetahuan ilmu tentang hidup di dunia dan masa depan adalah hal yang berbeda. 

Sehingga mengakibatkan diri terpenjara pada kehidupan yang sekarang yang dijalani yaitu kehidupan di dunia saja, karena banyak yang berpikir bahwa kehidupan masa depan adalah hal yang khusus dan bukan merupakan sesuatu yang komprehensip dengan ilmu dunia.

Ketika hal ini terjadi maka akibatnya adalah jauh dari keseimbangan kehidupan yang dijalani dalam hidup ini.  Jauhnya dari keseimbangan ini mengakibatkan semakin terperosok jatuh dan menjauhi titik keseimbangan.  Butuh kesadaran dan mencari pemahaman benar untuk mencari keseimbangan tersebut karena tugas yang berat menjalaninya. 

Pencarian tentang pemahaman yang benar harus dikembalikan kepada Buku Pedoman kehidupan manusia.  Buku tersebut merupakan standar baku dan arah perjalanan yang harus dijalani oleh setiap diri manusia.  

Dan jaminan dari Sang Pencipta bahwa dengan buku tersebut maka akan mempermudah diri dalam menjalani kehidupan karena dengan memahaminya akan memunculkan nilai dan keyakinan serta kecukupan tentang kebutuhan kehidupan manusia.

Pemahaman atau pengetahuan yang benar bukan merupakan ilmu yang berbeda antara ilmu untuk kehidupan di dunia maupaun ilmu untuk kehidupan di masa depan.  Pemahaman ini adalah merupakan implementasi dari dua kehidupan (dunia dan akhirat) dalam satu ilmu yang teraplikasikan dalam ilmu yang digunakan di dunia.  

Ilmu yang komprehensip ini dapat digunakan dalam segala aspek ilmu yang sekarang ini kita kenal.  Karena semua yang aktivitas diri dan alam semesta sudah digambarkan secara jelas dan memiliki rotasi (tugas) masing masing.  Pemahaman seperti inilah pemahaman yang didasarkan atas ilmu keseimbangan.

Manakala keseimbangan ini tidak digunakan sebagai dasar filosofi dalam mengembangkan ilmu maka pasti yang terjadi adalah kerusakan alam semesta dan saling menumpahkan darah antar sesama manusia.  Hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi sekarang ini bagaimana ilmu-ilmu yang ada adalah dengan tujuan untuk eksploitasi alam semesta dan pengembangan alat untuk berkuasa atau menguasai manusia lain/alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun