Kewaspadaan atas kondisi akan terjadi jika diri memahami dan memiliki visi kehidupan.  Karena kesadaran akan muncul akibat diri memiliki kecerdasan tidak sekedar kecerdasan intelektual atau emosional.  Namun kecerdasan dalam perspektif dimensi lain harusnya dimiliki diri yang memiliki visi hidup manusia.
Visi hidup diri manusia didasari oleh nilai rasa tanggung jawab. Â Nilai ini merupakan bentuk kesadaran diri bahwa diri diciptakan karena ada yang menciptakan. Â Karena adanya yang menciptakan maka otomatis rasa tanggung jawab adalah bentuk pertanggungjawaban diri kepada Sang Pencipta sebagai motivasi dalam setiap aktivitas kehidupan di dunia ini.
Rasa tanggungjawab ini adalah bentuk ketaatan dan kepatuhan diri kepada Sang Pencipta dengan manifestasi pada jalan perjalanan kehidupan diri di kehidupan di dunia ini. Â Ketaatan, kepatuhan dan cinta yang termanifestasi pada bentuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan yang sudah digariskan kepada setiap manusia. Â Rasa tanggung jawab ini akan menghasilkan diri manusia yang bersifat profesionalisme sejati.
Profesionalisme sejati ini akan memunculkan tindakan yang bertanggungjawab karena didasarkan oleh nilai-nilai kecintaan terhadap diri agar mampu menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh Sang Pencipta. Â Untuk menjadi manusia seperti yang diharapkan tersebut maka visi hidup harus selalu selaras dengan nilai-nilai ajaran yang diyakininya.
Visi hidup untuk menjadi diri makhluk yang seperti yang diharapkan oleh Sang Pencipta ini mengakibatkan diri selalu bertindak aplikatif dan memiliki tolak ukur yang jelas dan benar. Â Kejelasan dan kebenaran tindakan yang ada merupakan bentuk keseimbangan hidup yang diharapkan sehingga apapun yang dilakukan dalam aktivitas hidup terlepas dari ancaman atau situasi yang diliputi oleh kekhawatiran.
Seperti dipahami bahwa rasa khawatir merupakan virus utama yang menjangkiti diri kita. Â Dan virus itu merupakan virus tertua yang mendiami hati manusia. Â Ketika diri gagal maka berakibat ketidakseimbangan hidup diri akan semakin menjauh dan menyebabkan kerusakan dan pertumpahan darah dalam kehidupan manusia di dunia ini. Â
Hal ini senada dengan apa yang diprediksi oleh para malaikat tentang diri manusia sebelum ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
Cara Menemukan Visi Hidup
 Agar tidak terjadi disoriented dalam kehidupan di dunia ini maka diri harus  selalu belajar pada pemahaman-pemahaman yang ada dalam Buku Panduan hidup yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.  Â
Tugas baca dan belajar menjadi hal utama dalam kehidupan diri sehari hari. Â Maka tidak salah jika ada pepatah yang mengatakan belajarlah dari diri kita di lahirkan sampai ajal menjemput dan mengakhiri hidup manusia.
Visi hidup manusia yang didasarkan oleh pemahaman-pemahaman atas segala tindakan yang sesuai dengan Buku Panduan Hidup akan memberikan respons yang baik. Â Pemahaman atau pengetahuan yang muncul dari pendengaran, penglihatan dan hati akan memunculkan tindakan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada manusia, makhluk lain ataupun kepada Sang Pencipta.