Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Kenali Diri (Renungan 27 R)

27 Februari 2022   21:35 Diperbarui: 27 Februari 2022   21:45 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Input oriented yang ada pada diri sebagai manusia dilahirkan dalam wujud yang sama yaitu sebagai bayi dan memiliki kelengkapan yang sama.  Perbedaan masalah lahir dimana dan suku bangsa mana adalah sebagai bentuk rahmat untuk setiap makhluk yang ada.  Ketika perbedaan ini tidak bisa kita lepas  penjara pemahaman yang selama ini memenjara diri manusia. 

Hakekat persamaan inilah yang sebetulnya ditekankan oleh Sang Pencipta agar diri hidup berbangsa-bangsa dan untuk saling mengenal.  Tidak ada perbedaan apapun yang ada ketika diri dilahirkan dan akan menjadi berbeda ketika diri dibesarkan oleh pemahaman pengetahuan yang menjadi dasar hidup orang tua dan lingkungan tempat bayi tersebut dibesarkan.  

Lupa atau lalainya diri dengan persamaan ini memang sudah menjadi sifat manusia umum dan mengakibatkan bekal dari Sang Pencipta yang sudah dipersiapkan untuk kehidupan di duniapun semakin jauh dari jangkauan diri kita.  Sifat lalai dan lupa ini diakibatkan oleh kemalasan diri dalam mencari pengetahuan karena terpenjara oleh rasa khawatir dalam kehidupan di dunia ini.

Process oriented merupakan perjalanan kehidupan diri di dunia ini.  Ketika diri tidak pernah bersentuhan dengan pemahaman yang benar makan process akan dinikmati seperti pemahaman umum yang ada sekarang. Padahal mungkin ketika kesadaran diri muncul akan terjawab bahwa kehidupan diri kita terlalu pada urusan materi/jasadiyah/duniawi.

Kehidupan yang terpenjara pada urusan dunia timbul karena diri  lupa/lalai dan tak pernah memahami bekal yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.  Akibatnya diri hidup dalam kehidupan manusia yang berpenyakit yaitu penyakit hati.  Penyakit hati ini muaranya adalah karena diri hidup dalam kekhawatiran.

Rasa khawatir bagaikan sebuah tabir yang menyelimuti diri manusia dan semakin lama bukan semakin tipis melainkan semakin kelam menutupi hati/qolb yang mulai muncul sejak diri hidup dilingkungan keluarga.   Akibatnya diri tidak pernah memiliki konektivitas dengan fitrah diri sebagai manusia dan berakibat diri hidup dengan penyakit yang kronis.  Sebuah kerugian jika diri hidup seperti ini.

 Muhammad SAW dapat membersihkan hatinya dengan campur tangan Sang Pencipta karena dirinya memang sebagai utusanNYA.  Tetapi diri kita sebagai manusia umum harus melakukan dengan usaha sendiri agar mendapat bantuan dari Sang Pencipta.  Karena Sang Pencipta ingin melihat usaha diri kita 

Proses pembersihan hati inilah yang menjadikan diri kembali pada nilai persamaan dari input oriented dan memulai hidup dengan process oriented.  Memang bukan hal yang mudah hal ini dilakukan oleh manusia agar memiliki hati yang bersih.  Namun bukan hal yang mustahil jika ini bisa terjadi.  Karena ketika hati sudah bersih maka diri akan memiliki  proses kehidupan diri akan menemukan bekal kehidupan yang selama ini sudah kita lupakan.

Process oriented inilah bagaikan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso.  Sebuah perjalanan yang sangat berat dilakukan oleh setiap diri manusia karena harus berjalan atau berperang dengan kehidupan yang semakin canggih peradabannya.  Perjalanan diri tidak secepat Nabi karena diri harus berproses dengan upaya sendiri atau berperang untuk mencari bekal.

Jangan kuatir Sang Pencipta sudah memberi kabar bahwa banyak diri yang berhasil.  Keberhasilan akan dicapai jika diri mampu menang dalam perang dengan diri sendiri.  Dan kabar baik juga diberikan kepada pemenang adalah akan dihidupkan menjadi manusia yang sesungguhnya dan memiliki tugas mulia sebagai kekasih Sang Pencipta dan mampu menjadi output yang bagus.

Output oriented merupakan bentuk manusia yang sesungguhnya sebagai makhluk yang sempurna.  Karena diri manusia sudah memiliki atau mengembalikan fungsi qolb sebagai sarana konektivitas dengan Sang Pencipta.  Manusia dalam kondisi sudah membersihkan dan memfungsikan qolb ini mampu untuk hidup menembus batas yang tak terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun