Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelerai Kepedihan

21 Februari 2022   20:25 Diperbarui: 21 Februari 2022   21:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mungkin diri hidup ini selalu dalam nestapa
Karena kebahagiaan adalah pasangannya
Tinggal menunggu saat yang tepat
Ketika jiwa sudah siap menjadi rumahnya

Ibarat diri telah berpuasa
Tak pernah makan di siang hari yang panas
Tinggal menunggu saat azan maghrib tiba
Kebahagiaan pasti akan datang jua

Penderitaan hidup hanya sebatas itu saja
Renta dan mati oleh usia
Dan bersiaplah untuk menerima
Kebahagian yang tak terukur jumlahnya

Diam...diam adalah tugas kita
Karena peran Sang Kekasih pasti ada
Menjemput dan memberi hadiah pada kita
Karena kita pantas untuk menjadi kekasihNYA

Magelang, 21/2/2022

KAS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun