Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Humor Sufi: Menikmati kekeliruan?

2 Desember 2021   18:00 Diperbarui: 3 Desember 2021   09:16 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin karena capek  KAS menikmati seteguk kopi pahit dari secangkir yang diambilnya dan melanjutkan: "Ketika diri menyadari bahwa yang dilakukan sementara ini benar (menurut umum) namun ternyata ada sesuatu yang dirasa tidak pas yang menyebabkan ketidakseimbangan kehidupan berarti pemahaman yang ada sekarang ini adalah benar tapi ora pener.  Bener ora pener artinya bahwa sebetulnya ada kekeliruan dalam pemahaman pengetahuan yang ada".

"Ketika diri kita sadar mungkin akan merasa bahwa pemahaman yang digunakan untuk kehidupan adalah sebuah kekeliruan.  Kekeliruan terjadi karena pemahaman yang digunakan untuk aktivitas kehidupan jauh dari nilai-nilai yang ada dalam ajaran.  Sehingga basic root/phylosophy yang dipakai untuk mengembangkan ilmu sudah jauh dari kepentingan atau tujuan dasar manusia diciptakan dimuka bumi ini".  

"Ini terjadi ketika semua pengetahuan yang dikembangkan untuk tujuan tertentu si pembuat bukan karena tujuan tugas dari sang Pencipta.  Dan ini terjadi manakala diri manusia lepas dari buku Panduan.  Maka ilmu yang ada adalah sebuah kekeliruan bukan kesalahan".

"Orang yang keliru adalah diri yang tidak mengerti atau mengenal ajaran namun menggunakan pemahaman umum untuk aktivitas kehidupan. Maka ini sesuai dengan pepatah tak kenal maka tak sayang (he... he... he... KAS tertawa).  Namun beda dengan kesalahan adalah diri yang mengerti dan mengenal ajaran namun meninggalkan pengertian dan ajaran yang diyakini dan menggunakan pemahaman lain untuk aktivitas dalam kehidupan".

"Hai... para muridku renungkanlah hal itu antara kekeliruan dan kesalahan!".

Melawan arus

 Beberapa saat ruangan itu terdiam karena adanya tuntutan dari KAS kepada semua muridnya.  Para murid saling berdiam dan bertatapan mata untuk mencari jawaban atas perintah KAS agar merenung apakah dirinya dalam kesalahan atau kekeliruan.

Memang itu sebuah tugas berat jika diri murid harus berpikir dan merenung tentang semua yang selama ini dilakukannya.  Dan Mungkin sebuah dekonstruksi pemikiran yang sulit untuk dilakukan karena hanya sebatas murid mengaji dikampung.  Tapi bukan hal yang mustahil jika Sang Pencipta sudah berkehendak maka Kun Fa ya kun.

KAS melanjutkan perkataannya: " Jika kamu sudah yakin akan jawabanmu yang ada yaitu kekeliruan atau kesalahan maka yang kamu lakukan adalah kembali kepada Buku Panduan yang diberikan Sang Pencipta sebagai bekal dalam bermusafir dikehidupan di dunia ini.  Langkah yang dilakukan adalah dengan tidak mengikuti arus tetapi melawan arus".

"Perbuatan melawan arus adalah pekerjaan yang sulit.  Karena harus melawan arus yang kuat.  Ketika diri ditengah arus untuk menepi aja adalah perbuatan yang sulit maka melawan arus adalah bukan hal yang semudah gambaran orang.  Butuh motivasi dan keyakinan karena pasti diri akan sebagai bahan ejekan/ dibuang/ dihina ataupun mungkin bisa diinjak-injak".

"Namun jika diri melihat Jejak Nabi ada kisah Musa AS, bagaimana dirinya melawan arus dengan mengalir ke atas untuk mencari kehidupan dan menegakkan kebenaran.  Memang bukan hal mudah dan tidak ada bukti jika diri kita mampu melawan arus itu.  Tapi itu bukanlah hal yang tidak bisa jika memang arus perjalanan manusia harus naik untuk menuju hakekat kebenaran yang sejati".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun