May day makin dewasaÂ
Bersama para pembesar yang kian perkasa
Pembesar yang  semakin faseh mengunyah syair tentang nasib buruh satu per satuÂ
 Di setiap pentas selalu riuh menghujam senduÂ
Sendu yang telah berjuta mengepul dalam gelombang asap cerutuÂ
Meski begitu, buruh tetap setia memungut puntung-puntung asaÂ
yang berserakan di antara puing-puing dustaÂ
Seperti mentari pagi yang tak bosan membunuh malamÂ
Padahal acap kali mendidih jugaÂ
Mengutuk siang sejadi-jadinya
Sedangkan nalar menyala mencapai 2021 calvin sehariÂ
Dan hanya bisa diteduhkan oleh telaga netraÂ
Milik para bidadari dan pangeran mungil di gubuk bambuÂ
Betapa lincah berebut kecupan di ubun-ubunÂ
Walaupun peluh sang buruh menebali rambut kepang setengah pirang
Warna terbakar matahari setelah berlari-lariÂ
Mereka tetap riang seperti menumbuhkan semangat
 Agar esok buruh tetap mampu memikul hariÂ
Biarlah akan menjadi saksiÂ
Bersama waktu terus berlari
Waikabubak, 1 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H