Darah sang pahlawan…
Dahulu bumi ini bersimbah darah penindasan
Mengalir deras keringat dan air mata perjuangan
Membungkuk skoliosis dalam perbudakan
Tatkala burung baja terdengar
Kakek nenek kami bersembunyi bawah Jerami
Berlari pincang dengan pandangan pudar
Menunda maut menghampiri
Kepala sang legenda…
Berkobar api perjuangan yang pantang dipadamkan
Satu komando perjuangkan ratapan dan tangisan
Ribuan darah penjajah ditumpahkan
Bambu runcing, pena dan doa
Senjata tajam keramat dan berbahaya
Ribuan doa di panjatkan puluhan kata di rangkai
17 Agustus 1945 kemerdekaan di proklamasikan
Soekarno-Hatta menjadi kepala sang legenda
Atas nama bangsa Indonesia
Merdeka pak...
Merdeka...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H