Mohon tunggu...
Muhaimin Nur Salim
Muhaimin Nur Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Seoarang remaja misterius yang penuh dengan kegemaran memainkan game online dan juga menggemari filsafat dan dunia fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepala sang Legenda dan Darah sang Pahlawan

7 September 2024   09:00 Diperbarui: 7 September 2024   09:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: blue.kumparan.com

Darah sang pahlawan…

Dahulu bumi ini bersimbah darah penindasan

Mengalir deras keringat dan air mata perjuangan

Membungkuk skoliosis dalam perbudakan

Tatkala burung baja terdengar

Kakek nenek kami bersembunyi bawah Jerami

Berlari pincang dengan pandangan pudar

Menunda maut menghampiri

Kepala sang legenda…

Berkobar api perjuangan yang pantang dipadamkan

Satu komando perjuangkan ratapan dan tangisan

Ribuan darah penjajah ditumpahkan

Bambu runcing, pena dan doa

Senjata tajam keramat dan berbahaya

Ribuan doa di panjatkan puluhan kata di rangkai

17 Agustus 1945 kemerdekaan di proklamasikan

Soekarno-Hatta menjadi kepala sang legenda

Atas nama bangsa Indonesia

Merdeka pak...

Merdeka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun