Mohon tunggu...
M. Roni
M. Roni Mohon Tunggu... Karyawan -

Selanjutnya

Tutup

Money

Sampling Audit

4 November 2015   09:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:16 13715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

  1. Pengertian sampel dan teknik penentuan sampel
  2. Sampling dalam pengujian pengendalian
  3. Sampling dalam pengujian substantif
  4. Pengertian sampel dan teknik penentuan sampel

   Sampling adalah metode penelitian, yang kesimpulan terhadap populasi yang diteliti didasarkan pada hasil pengujian terhadap sampel. Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi, yang di pilih untuk diteliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi.

     Audit sampling ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan umum, yaitu :

  1. Tidak menggunakan statistik (nonstatistik) dan
  2. Menggunakan statistik.

Sampling Non Statistik

     Sampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria subyektif berdasarkan pengalaman auditor. sehingga proses pemilihan sampel tidak random dan hasil penyampelan tidak dievaluasi secara matematis

Sampling Statistik

Sampling statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling plan) dengan cara sedemikian rupa sehingga hukum probabilitas digunakan untuk membuat statement tentang suatu populasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu prosedur audit bisa dikategorikan sebagai sampling statistik.

  1. Pertama, sampel harus dipilih secara random. Random merupakan lawan arbritrari atau judgemental. Seleksi random menawarkan kesempatan sampel tidak akan bias.
  2. Kedua, hasil sampel harus bisa dievaluasi secara matematis. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka tidak bisa disebut sebagai sampling statistik. Berikut digambarkan tipe sampling audit syarat pengkategorian tipe-tipe tersebut.
  1. Sampling dalam pengujian pengendalian
  • SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT
  • KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT
  • RISIKO SAMPLING
  • TEKNIK SAMPLING AUDIT

SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT

Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas di gunakan dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis

KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT

Contoh, perhitungan auditor atas resiko pengendalian yang mempengaruhi sifat (nature), waktu (timing), luas (extent) dan pemilihan staf (staffing) atas prosedur-prosedur audit lainnya yang dilakukan.Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit, yaitu :

  1. Risiko pengendalian

Risiko pengendalian adalah risiko bahwa pengendalian intern tidak dapat mendeteksi atau menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan.

  1. Pengujian rincian risiko

Pengujian rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji material tidak akan diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor.

Sampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara langsung berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan pengujian rincian atas risiko.

RISIKO SAMPLING

Risiko sampling(sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan.

melakukan pengujian pengendalian jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :

  1. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang di rencanakan
  2. atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk od assessing control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian berdasarkan sampel tidak mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang direncakan.

TEKNIK SAMPLING AUDIT

Auditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel audit mengarah pada :

  1. Tingkat penyimpangan (deviation rate)
  2. Jumlah uang

Pada saat sampling statistik dugunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan sebagai sampling atribut dan sampling variabel.

  1. Sampling dalam pengujian   substantif
  1. KONSEP DASAR
  2. SAMPLING PPS (PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE)
  3. SAMPLING VARIABEL KLASIK
  4. SAMPLING NONSTATISTIK DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF

KONSEP DASAR

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit yang kurang dari 100% pada item-item dalam populasi, seperti saldo akun atau kelompok transaksi, yang bertujuan untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi tersebut. Rencana sampling untuk pengujian substantif dapat dirancang untuk :

  1. Memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material
  2. Membuat estimasi independen mengenai jumlah tertentu

SAMPLING PPS (PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE)

Tujuan rencana sampling PPS pada umumnya adalah untuk memperoleh bukti bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material

Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah :

 n = BV X RF

 TM – (AM X EF)

BV = nilai buku populasi yang diuji

RF = faktor reliabilitas untuk resiko kesalahan penerimaan

TM = salah saji yang dapat ditoleransi

AM = salah saji yang diantisipasi

EF = faktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi

SAMPLING VARIABEL KLASIK

Dalam pendekatan ini, teori distribusi normal digunakan dalam pengevaluasian karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel yang digambarkan dari populasinya. Sampling variabel klasik bermanfaat bagi auditor pada saat tujuan audit berkaitan dengan kemungkinan kurang saji atau lebih saji dari saldo akun, dan keadaan lain ketika sampling PPS tidak tepat atau tidak efektif.

SAMPLING NONSTATISTIK DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF

Pertimbangan yang hati-hati dalam perancangan sampel harus dilakukan untuk memperoleh sampel-sampel yang efisien dan efektif. Hal ini dihasilkan dalam sampel statistik yang secara eksplisit menspesifikasi faktor-faktor penting dan menghubungkannya ke model matematika. Pertimbangan faktor-faktor yang sama dalam sampel-sampel nonstatistik dapat membantu menghasilkan sampel yang lebih efisien dan efektif, sekalipun faktor-faktor ini tidak secara eksplisit dikuantifikasikan

 

Demikian info dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Terima kasih.

Muhroni

 

Sumber informasi dari berbagai media online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun