Mohon tunggu...
Muh Dliyaul Haq
Muh Dliyaul Haq Mohon Tunggu... Qui docet discit

Qui docet discit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan di Kaki Gunung Urip

26 September 2024   19:13 Diperbarui: 26 September 2024   19:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Monmon, aku minta maaf karena selalu mengejekmu," kata Badus dengan tulus. "Aku sekarang mengerti bahwa menjadi kuat bukan berarti merendahkan yang lain. Aku ingin menjadi teman yang lebih baik."


Monmon tersenyum. "Aku maafkan kamu, Badus. Mari kita mulai dari awal dan menjadi sahabat yang baik."

Dari hari itu, Badus berubah menjadi kerbau yang ramah dan baik hati. Dia berhenti membully dan mulai membantu teman-temannya. Mereka semua belajar bahwa di kaki Gunung Urip, persahabatan dan saling menghargai adalah hal yang paling berharga. Mereka hidup bahagia dan damai, saling membantu seperti sungai yang mengalir tenang, membawa kehidupan dan kedamaian ke setiap sudut desa. Dan Soko, burung jalak bijaksana, hanya tersenyum dari atas pohon, puas melihat perubahan yang indah di desa kecil itu.

Salam Literasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun