Mohon tunggu...
Muh Fahrurozi
Muh Fahrurozi Mohon Tunggu... Human Resources - Penikmat Kopi

Hanya manusia biasa yang ingin mati dengan damai, sebab hidup adalah proses panjang dari bagaimana cara kita mati.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penguasa Amnesia

7 Juni 2018   07:44 Diperbarui: 7 Juni 2018   07:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan kalian jual tanah kami, sementara kami terlantar.

Jangan buat harga diri  bangsa turun, karena sifat keserakahan kalian.

Untuk kalian para penguasa, sadarlah. Kalian punya tugas dan tanggung jawab sacral yang balasanya besar di akhirat nanti.

Sekali-kali turun dan lihatlah mereka rakyat jelata, yang setipa hari berharap derita ini segera berakhir. Jangan salahkan mereka, mereka seperti itu karena kurangnya pendidikan. Mereka ingin berpendidikan, tapi uang pendidika yang tiap waktu semakin naik, tidak ada lagi harapan mereka unutk berpendidikan. Padahal pendidikan itu ialah hak segala bangsa, dan dibiayai oleh Negara.

Betapa banyaknya kejanggalan dan pelanggaran dinegeri ini. Hukum lama dihapus, hokum baru dimunculkan untuk memuaskan keserakahan para penguasa.

Suara-suara kritik dan perlawanan, semakin hari tergerus. Kaum-kaum intelektual diambil nyawanya dan dikemudi, menjadikan mereka budak-budak kampus. Lalu lupa dengan derita rakyat.

Aku salut dengan mereka yang sampai hari ini masih rela berpanas-panas, berhujan-hujan dijalan-jalan untuk meneriakan ketidakadilan di negeri ini.

Dikala kebanyakan mahasiswa lainya sudah dicuci otaknya, mereka masih mampu berjuang dan lolos dari cucian otak itu.

Selamat untuk kalian yang masih memeprtahankan hal itu, mudah-mudahan kobaran api semangat seperti itu jangan sampai hanya ada  dan berhenti digenerasi kalian.

Aku sering berkhayal, negeri ini kembali seperti tujuan awal pendirianya. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme benar-benar hilang dinegeri ini. segala sesuatunya dilakukan benar-benar untuk kemakmuran rakyat. Negara hanya sebuah symbol, sebenarnya yang harus diperhatikan adalah masyarakatnya. Semakin bagus dan sejahtera masyarakatnya, semakin bagus juga nama Negara itu.

Amerika, Jerman, Ingris, Jepang, Australia, dan deretan Negara-negara maju lainya. Mereka lebih utama memberdayakan masyarakatnya. Kita punya sumber daya alam yang melimpah, hanya tinggal bagaimana kita menyiapkan sumber daya manusianya yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun