“Dek Bayu sering berpindah-pindah kota dek. Dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Pernah ia berbisnis kayu di Kalimantan, pernah juga bisnis pakaian eks impor di Pare-pare, sekarang ia coba bisnis ikan. Segala pekerjaan dijalaninya, tapi tidak lama. Pekerjaannya sering gagal karena sering konflik dengan teman bisnisnya. Temannya tidak ada yang betah karena kerap dituduh menilep keuntungan bisnis.”
Sejenak Mega menjeda kalimatnya dengan dua tegukan kopi gula aren kegemarannya, ia kembali menatap Ina dan melanjutkan.
“Sifatnya mirip Bapak, pekerja keras, tapi sangat susah percaya dengan rekan kerjanya,” Mega berhenti lagi, tatapannya menunduk, ingatannya terbawa sosok bapaknya.
“Bedanya, Bapak hanya punya satu istri hingga wafatnya” sambung Mega, sambil buru-buru melepas senyum ke Ina, mencairkan suasana.
Ina tersenyum sekulum, seperti baru saja ia membaca lembar-demi lembar novel yang membuatnya penasaran.
“Apakah suamiku meninggalkanku karena tidak percaya atau curiga padaku?”, gumamnya dalam hati. “Apakah itu sifatnya ? tidak percayaan?”. Ina mulai mereka-reka.
Cikupa, Awal Februari 2024
*)Obgyn = Obstetri dan Gynekologi (Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H