Mohon tunggu...
Money

Perancangan Terhadap Sediaan

5 April 2016   23:59 Diperbarui: 6 April 2016   00:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan unutk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahn produk yang akan dijual. Di dalam perusahaan dagang, sediaan terutama terdiri dari sediaan barang dagang , di dalam perusahaan manufaktur sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalm proses sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik.

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan dalam neraca, perlu di ketahui terlebih dahulu prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca berikut ini :

- Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menetukan kos sediaan.

- Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus di cantumkan dengan tanda kurung.

- Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahunan yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi.

- Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh clien.

- Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus di kelompokkan menurut kelompok utama.

- Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luarbiasa.

- Cadangan untuk menghadapi kemunginan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.

Tujuan pengujian subtantif terhadap sediaan :

- Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.

- Membuktikan asersi tentang keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

- Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atats sediaan yang di cantumkan di neraca.

- Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

- Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

Prosedur audit awal sebelum membuktikan apakah saldo yang di cantumkan oleh klien di neracanya sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.oleh karena itu, auditor melakukan 5 prosedur audit

Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di buku besar.
Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
Usut saldo awal akun sdiaan ke kertas lerja tahun yang lalu.
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.
Prosedur analisis merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang di sajikan di neraca.berikut ratio yang biasa di gunakan auditor untuk pengfujian analitis terhadap sediaan :

sediaan produk jadi (kos produk yang di jual + Rerata sediaan produk jadi)
Sediaan produk dalam proses ( Kos produk + Rerata saldo sediaan produk dalam proses)
Sediaan bahan baku ( Biaya bahan baku + Rerata saldo sediaan bahan baku)
Sediaan brang dagang ( Kos produk yang di jual + Rerata saldo sediaan bahan dagang)
Ratio sediaan dengan aktiva lancar ( Sediaaan + Aktiva lancar)
Ratio laba bruto dengan hasil penjualan ( Laba bruto + Hasil penjulan laba bersih)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun