- Membuktikan asersi tentang keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atats sediaan yang di cantumkan di neraca.
- Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
- Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Prosedur audit awal sebelum membuktikan apakah saldo yang di cantumkan oleh klien di neracanya sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.oleh karena itu, auditor melakukan 5 prosedur audit
Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di buku besar.
Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
Usut saldo awal akun sdiaan ke kertas lerja tahun yang lalu.
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.
Prosedur analisis merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang di sajikan di neraca.berikut ratio yang biasa di gunakan auditor untuk pengfujian analitis terhadap sediaan :
sediaan produk jadi (kos produk yang di jual + Rerata sediaan produk jadi)
Sediaan produk dalam proses ( Kos produk + Rerata saldo sediaan produk dalam proses)
Sediaan bahan baku ( Biaya bahan baku + Rerata saldo sediaan bahan baku)
Sediaan brang dagang ( Kos produk yang di jual + Rerata saldo sediaan bahan dagang)
Ratio sediaan dengan aktiva lancar ( Sediaaan + Aktiva lancar)
Ratio laba bruto dengan hasil penjualan ( Laba bruto + Hasil penjulan laba bersih)