Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Usaha Kain Tenun Sengkang Jalani "Reset" Pandemi

1 Januari 2022   20:24 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:34 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Aminah Akil Silk (Dokumen Aminah Akil Silk)

Yang awalnya semua penenun berada satu atap dengan penjualan di mana bahkan urusan makan para penenun diurusi oleh usaha milik keluarga ini hingga hingga dipisah, para penenun berdiri sendiri  dan Aminah Akil Silk hanya memesan dan membeli dari koordinator para penenun kain tenun Sengkang.

Dari yang awalnya hanya mengolah kain berbahan sutera menjadi sarung saja dari peternakan ulat sutera dari daerah Enrekang dan Soppeng, kini juga mengolah kain sintetis dan menyediakan pilihan berwujud kain, syal, dan kemeja karena semakin berkurangnya peternakan ulat sutera.

Bawah: saya dan teman-teman mengenakan sarung tenun dari Aminah Akil Silk. Foto: Aminah Akil Silk
Bawah: saya dan teman-teman mengenakan sarung tenun dari Aminah Akil Silk. Foto: Aminah Akil Silk
Dahulu tak ada pesaing. Lama-kelamaan para pesaing bermunculan tapi Aminah Akil Silk telah menjadi kepercayaan banyak orang. Produknya diborong untuk acara-acara resmi pemerintahan. Kalau kalian tahu film Athirah yang bercerita tentang sosok ibunda Jusuf Kalla, nah sarung-sarung khas Sulawesi Selatan di dalam film itu berasal dari Aminah Akil Silk.

Saya dan sejumlah teman pernah mendapatkan hadiah kain tenun dari Kak Ida. Sewaktu pandemi, saya tak bisa membantu banyak, hanya menawarkan promosi di dunia maya. Waktu itu saya memenangkan sebuah lomba blog dan salah satu hadiahnya berupa website gratis untuk berjualan selama setahun. Saya menawarkan diri untuk ikut mempromosikan produk-produk Aminah Akil Silk di situ.

Sekian bulan bertahan di awal masa pandemi, setelah lebaran haji pada tahun 2020 mulai ada titik terang. Pelanggan lama memesan produk bernilai 20 jutaan rupiah.

"Masya Allah kayak ki' ikan yang sudah menggelepar di dasar sungai tiba-tiba datang hujan. Dari situ mulai kembali bangkit dan sekarang ini masih dalam proses. Ibaratnya baru pulih, baru kembali membangun bagaimana strategi penjualan ini karena sekarang belum normal jalannya pemasaran," ucapan Kak Ida melalui voice note Whatsapp membelajarkan saya tentang kegigihan, tawakal, dan kesyukuran.

 

Harapan

  

Ketika tengah melihat-lihat foto produk Aminah Akil Silk untuk bahan tulisan ini, adik saya yang kebetulan berada di samping saya langsung terpikat oleh foto kain tenun bermotif huruf lontarak berwarna biru. Dia langsung minta saya menanyakan harga kain tersebut. Beberapa foto dia minta dan saya kirimkan ke nomor Whatsapp-nya.

Adik lalu mengirimkan kepada kawan-kawannya. Beberapa kawannya langsung menanyakan berapa harga kain-kain tersebut padanya. Dia berpikir, Aminah Akil Silk mungkin bisa menjadi partner usaha kecil-kecilannya di kota tempatnya berdomisili.

Semoga jadi jalan kerja sama yang baik bagi keduanya sebab Kak Ida sudah biasa melayani pembeli dari dalam/luar Sulawesi hingga ke mancanegara. Jasa kurir seperti JNE terjangkau dari tempat tinggalnya dan bisa memenuhi pengiriman ke mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun