Bagaimana Situasi yang ada?
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
   Dalam proses belajar mengajar di sekolah merupakan interaksi timbal balik antara guru dan siswa  dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di terapkan. Guru SD Negeri Kedungwaduk 4 dalam proses pembelajaran Tematik biasanya belum menggunakan model dan  media pembelajaran yang tepat dan menarik, kondisi ini terlihat seperti :
- Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan sering ngobrol bersama temannya pada saat pembelajaran
- Kurang semangat mengikuti pembelajaran dari guru
- Malu dalam mengungkapkan pendapatnya
- Malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
- Acuh tak acuh dan ingin cepat istirahat atau ingin cepat pulang
   Berdasarkan kondisi tersebut, guru timbul kinerja untuk mengadakan perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan"Model Problem Based Learning berbantuan PPT Interaktif  pada pelajaran Tematik, Tema 1, Subtema 2, Pembelajaran 1 Mupel Bahasa Indonesia(Ide Pokok pada Teks Bacaan), IPA (Perkembangbiakan Generatif pada Hewan) untuk kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2022/2023"
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
Alasanya :
   Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dengan berbasis TPACK, dalam implementasi Kurikulum 2013, model pembelajaran yang di sarankan  adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual).
Peran dan tanggungjawab Â
Peran dan tanggungjawab saya sebagai seorang guru adalah :
saya harus bisa menjadi guru yang mempesona bagi siswa. Ketika menemukan masalah dalam pembelajaran, maka saya harus berupaya untuk menyelesaikannya masalah tersebut dengan mencari solusi alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi. Saya juga harus dapat merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa.Â
Apa saja tantangan yang ada?
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Yang menjadi tantangannya adalah :
Ketika guru mencari literatur yang sesuai dengan penyebab masalah yang teridentifikasi dan literatur penentu solusi dari masalah yang teridentifikasi,di situ guru betul-betul kerja ekstra, menguras tenaga dan pikiran,karena harus mencari beberapa referensi supaya mendapatkan hasil yang tepat,dan akhirnya  mendapatkan penentu solusi yaitu dengan menggunakan model PBL dengan berbantuan PPT Interaktif,dimana dalam pelaksanaan PBL,
- Siswa belum terbiasa,sehingga pembelajaran masih terasa kaku
- Siswa  masih terlihat malu dan takut dalam menyampaikan gagasan, menanggapi dan bertanya kepada teman maupun guru sehingga terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, guru dalam membuat perangkat pembelajaran serta desain pembelajaran juga cukup menguras waktu dan tenaga,karena kurang paham dengan sintak PBL, yang selama ini belum terbiasa di laksanakan. Guru juga belum mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran, sebagai pendukung pelaksanaan aksi.
Langkah-langkah apa saja yang dilakukan?
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
- Guru mengidentifikasi masalah yang ada di kelasnya
- Guru mengeksplor penyebab masalah
- Guru mencari literatur, mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat,untuk mendapatkan penentu masalah yaitu"Siswa kurang merespon pembelajaran dari guru
- Guru mencari literatur,mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat,untuk  mendapatkan  penentu  solusi dari penentu masalah yaitu " Model Problem Based Learning dengan berbantuan PPT Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik, Tema 1, Subtema 2, Pembelajaran 1. mupel Bahasa Indonesia (Ide Pokok pada Teks Bacaan, IPA (Perkembangbiakan Generatif pada Hewan).
Strategi apa yang digunakan ?
Strategi yang di gunakan adalah :
" Model Problem Based Learning dengan berbantuan PPT Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran tematik, tema 1, subtema 2, pembelajaran 1. Mupel Bahasa Indonesia (Ide Pokok pada Teks Bacaan, IPA (Perkembangbiakan Generatif pada Hewan)"
Â
Bagaimana prosesnya?
Prosesnya sebagai berikut :
Setelah melakukan langkah-langkah poin 1 sampai 4 di atas, guru membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrumen penilaian dengan rincian sebagai berikut :
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Mupel : Bahasa Indonesia
3.1 Â Menyimpulkan informasi berdasarkan teksÂ
    laporan hasil pengamatan yang didengar dan
   dibaca buhan dan hewan
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis
   dari teks laporan dari hasil pengamatan atau
   wawancara yang di perkuat oleh bukti
Mupel : IPAÂ
3.1 Mebandingkan cara perkembangbiakanÂ
   tumbuhan dan hewan
4.1 Menyajikan karya tentang perkembangbiakan
   tumbuhan dan hewan
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Mupel : Bahasa Indonesia
3.1.1 Menemukan ide pokok pada teks
     bacaan
3.1.2 Menguraikan ide pokok dengan
     menggunakan kalimatnya sendiri
4.1.1 Membuat peta pikiran berdasarkan
     teks bacaan
4.1.2 Menyusun kesimpulan  dari
     teks bacaan berdasarkan Ide Pokok
     yang di temukan
Mupel : IPAÂ
3.1.1 Menjelaskan hewan berdasarkan
     perkembangbiakanya  secara
     ovipar,vivipar dan ovovivipar
3.1.2 Mengelompokan hewan berdasarkan
     perkembangbiakanya secara ovipar, vivipar,
     dan ovovivipar
4.1.1 Membuat laporan hewan berdasarkan
     perkebangbiakanya secara ovipar, vivipara, dan
     ovovivipar
4.1.2 Mempresentasikan hasil laporan
     hewan berdasarkan
     perkembangbiakanya secara
     ovipar, vivipar, dan ovovivipar
3. Merencanakan kegiatan Pembelajaran
Rencana kegiatan pembelajaran dan pengembangan desain pembelajaran  dilakukan sesuai dengan sintak PBL,yaitu
- Tahap pertama, proses orientasi siswa pada masalah
      Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan             masalah, dan mengajukan masalah.
- Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik.
      Pada tahap ini guru membagi peserta didik  kedalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan                           mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Tahap ketiga, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
      Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan       penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
- Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan laporan beserta penyajianya
- Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.
      Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan            yang mereka lakukan  Â
4. Alat/Instrumen
Alat yang digunakan dalam menyukseskan kegiatan pembelajaran adalah : kertas,seltip,sepidol,HP, laptop, LCD sebagai media penyampaian materi.
Sedangkan materi pokoknya adalah sebagai berikut :
Bahasa Indonesia :
- Menemukan Ide Pokok dalam suatu teks bacaan. Ide pokok adalah gagasan utama dalam suatu paragraph.
- Membuat Peta Pikiran berdasarkan Teks Bacaan. Peta Pikiran adalah Cara menyajikan ide dalam bentuk diagram dengan tujuan informasi dapat di pahami secara tepat dan efesien.
- Langkah-langkah membuat Peta Pikiran
- Membaca teks bacaan dengan seksama
- Mencatat setiap kata kunci yang terdapat dalam teks bacaan
- Membuat daftar Ide pokok dalam setiap paragraf
IPA
- Perkembangbiakan secara generatif pada hewan (secara kawin). Perkembangbiakan secara generatif di bedakan menjadi 3, yaitu: Ovipar (bertelur), Vivipar (melahirkan), Ovovivipar (bertelur dan melahirkan).
5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 September 2022 bertempat di kelas VI SDN Kedungwaduk 4, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Siapa saja yang terlibat?
- Peran Literatur, Kepala Sekolah,Guru sejawat yang di jadikan dukungan penguatan terkait aksi yang akan di laksanakan
- Dosen, Guru Pamong sebagai Fasilitator rencana sampai pelaksanaan
- Guru terlibat langsung secara penuh dalam proses pembelajaran dari perencanaan, proses kegiatan sampai ke evaluasi dan penilaian
- Siswa juga harus berperan aktif
- Rekan guru pendukung aksi (kameramen)
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?
Sumberdaya yang di perlukan adalah :
- Manusia (Guru, siswa, teman pendukung, kepala sekolah, dosen, guru pamong)
- Buku Guru, buku siswa, Materi Online
- LCD, Laptop, HP, Lembar LKPD, Lembar evaluasi
- Lingkungan yang bersih dan nyaman
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak dari Aksi dari langkah-langkah yang telah
dilakukan adalah:
1. Siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran
2. Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
3. Siswa sudah bisa berdiskusi  kelompok dalam
  menyelesaikan suatu permasalahan.
Apakah hasilnya Efektif?
Hasilnya Efektif, karena membuat siswa lebih termotivasi,antusias, bersemangat dan merasa pembelajaran tidak membosankan sehingga mereka menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Bagaiana respon orang lain terkait strategi yang di lakukan?
Respon orang lain adalah :
Kepala sekolah dan teman Guru sangat setuju dan mendukung penuh dengan aksi yang telah di laksanakan
Adapun yang menjadi faktor keberhasilan dalam sebuah aksi yang dilakukan adalah:
kerjasama yang baik dari siswa, guru,teman guru pendukung aksi, sarana dan prasarana yang memadai
Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses ini adalah :
- Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi harus berani melakukan inovasi pembelajaran,hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
- Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan,teori.kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)
- Kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS.
- Penulis mempunyai kesempatan utuk mendesiminasikan best practice ini dengan harapan akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.