Dia mengikuti jalur setapak, dikelilingi oleh suara-suara aneh dan bayangan-bayangan yang bergerak di antara pepohonan. Suasana semakin menegangkan saat ia merasakan kehadiran sesuatu yang jahat mengawasinya. Dalam hati, dia berdoa agar keris itu memberinya kekuatan yang diperlukan.
Akhirnya, dia tiba di sebuah clearing yang dipenuhi dengan batu-batu besar dan pepohonan yang lebat. Di tengah clearing, dia melihat keris yang bersinar terang. Namun, kali ini, di sekeliling keris, bayangan hitam berkumpul, membentuk sosok raksasa yang menakutkan. "Kau datang, anak kecil," suara dalam itu menggema. "Kau akan menyerahkan keris itu padaku."
Adit menatap keris api di tengah, merasa jantungnya berdebar. "Aku tidak akan membiarkannya jatuh ke tanganmu!" teriaknya, mengangkat keris dengan percaya diri. Cahaya dari keris berkilauan, menyinari sekeliling dan mengusir bayangan gelap yang mendekat.
Entitas itu tertawa mengejek. "Kau pikir kekuatan itu akan melindungimu? Aku sudah lama menunggu untuk mendapatkan keris itu!"
Adit merasakan ketakutan merayap kembali, tetapi saat dia melihat sosok anak kecil di belakangnya, dia merasa termotivasi. "Aku tidak sendiri," pikirnya. Dengan segenap kekuatan, Adit melangkah maju, menghampiri keris. Dia berusaha mengingat semua keberanian yang dia miliki.
"Kau tidak bisa menghentikanku," teriak entitas itu, suara penuh amarah. Namun, Adit tidak terpengaruh. Dia mulai berlari menuju keris, dan saat dia meraihnya, seluruh hutan bergetar. Cahaya keris semakin kuat, mengeluarkan gelombang cahaya yang mengusir kegelapan.
Dengan keris di tangannya, Adit merasakan kekuatan yang mengalir di dalam dirinya. "Demi semua yang kau sakiti, aku menghancurkan kekuatanmu!" teriaknya, mengayunkan keris ke arah entitas. Gelombang cahaya menghantam sosok hitam, membuatnya terpekik dan terlempar kembali.
Hutan bergetar, dan Adit merasakan kekuatan keris mengeluarkan energi yang luar biasa. Dia tidak hanya bertarung untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk semua jiwa yang terjebak oleh entitas tersebut. Dalam satu gerakan, dia mengarahkan keris ke pusat gelap, dan cahaya meledak, membanjiri clearing dengan sinar terang.
Bayangan gelap itu berteriak, terjebak dalam cahaya, dan akhirnya menghilang, disapu oleh energi dari keris. Dalam sekejap, seluruh hutan kembali tenang. Suara-suara misterius menghilang, dan Adit merasa seolah beban berat di punggungnya telah terangkat.
Ketika cahaya mereda, sosok anak kecil itu muncul di samping Adit. "Kau telah melakukannya, Adit. Kau telah menyelamatkan kami semua," katanya dengan senyuman yang tulus. "Sekarang, kau harus mengembalikan keris ke tempatnya."
Adit mengangguk, masih merasakan getaran dari pertempuran yang baru saja dia hadapi. Dengan hati-hati, dia menempatkan keris di atas altar batu yang ada di tengah clearing. Saat keris menyentuh batu, cahaya berkilau sekali lagi, dan keris itu menghilang ke dalam batu, seolah-olah kembali ke tempat asalnya.