Mohon tunggu...
Mugi Rahayu
Mugi Rahayu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga dan Wiraswasta

Hobi saya membaca dan menulis. Menuangkan isi pikiran kedalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Keris Api: Penemuan

27 Oktober 2024   10:36 Diperbarui: 27 Oktober 2024   10:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Dengan cepat, Adit menarik tangan ibunya dan mereka berlari menjauh dari sosok itu. Keris api masih bersinar di belakang mereka, seolah-olah memanggil. Dalam kepanikan, mereka terjatuh dan berusaha bangkit kembali. Hutan terasa semakin gelap dan menakutkan, dan suara langkah kaki sosok itu semakin mendekat.

Saat mereka berlari, Adit melihat bayangan lain muncul dari balik pohon---bayangan anak kecil, dengan wajah pucat dan mata yang besar. "Tolong... bantu aku," bisiknya. Adit terhenti sejenak, bingung antara rasa takut dan rasa kasihan. "Apa yang terjadi?" tanyanya, tetapi bayangan itu hanya tersenyum lemah.

Ibunya menarik Adit untuk terus berlari. "Adit, jangan berhenti! Kita harus keluar dari sini!" Adit menuruti ibunya, meskipun rasa ingin tahunya terhadap sosok anak kecil itu sangat besar. Mereka terus berlari, napas mereka semakin terengah-engah.

Ketika mereka hampir sampai di pinggir hutan, suara langkah kaki sosok berbaju hitam semakin dekat. Adit melihat keris api yang masih bersinar, dan tanpa berpikir panjang, ia berlari kembali ke arah keris itu. "Adit, tidak!" teriak ibunya.

Adit meraih keris itu, dan seketika, hawa panas menyelimuti tubuhnya. Dalam sekejap, dia merasakan kekuatan yang luar biasa mengalir dalam dirinya. Sosok berbaju hitam berhenti, tertegun melihat Adit. "Kau tidak seharusnya mengambilnya," katanya dengan nada marah, tetapi Adit tidak merasa takut lagi.

Dengan keberanian yang baru ditemukan, Adit mengangkat keris itu. "Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti ibuku!" teriaknya. Cahaya dari keris memancar lebih terang, menerangi hutan yang gelap. Sosok itu mundur, wajahnya terdistorsi oleh kemarahan.

Seperti ada kekuatan magis yang mengalir dari keris, Adit merasa semakin kuat. Dia mengarahkan keris api itu ke sosok hitam. Dalam sekejap, sosok itu menghilang dalam kegelapan, disapu oleh cahaya keris.

Adit dan ibunya terengah-engah, tetapi aman. "Adit, kau melakukannya!" ibunya berkata, mata penuh rasa bangga dan kelegaan. Mereka berlari keluar dari hutan, tidak pernah berbalik lagi untuk melihat apa yang terjadi di dalam.

Setelah mereka sampai di tepi jalan, sebuah mobil lewat dan menghentikan diri. Supirnya membantu mereka dan membawa mereka pulang. Meski aman, pengalaman itu meninggalkan bekas mendalam dalam hati Adit.

Sejak hari itu, Adit tidak pernah lagi meremehkan cerita hantu tentang hutan. Dia tahu bahwa kadang-kadang, yang terlihat hanya di luar mungkin menyimpan misteri yang jauh lebih dalam. Keris api itu tetap bersinar dalam ingatannya, pengingat akan keberanian yang dia miliki, dan betapa pentingnya untuk selalu mendengarkan insting kita.

Malam itu, ketika Adit tidur, dia tahu bahwa petualangan di hutan belum berakhir. Ia akan selalu siap jika keris itu memanggilnya lagi, kali ini dengan lebih banyak keberanian dan kebijaksanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun