Ketiga, orang tua memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan literasi anak-anak mereka. Mereka perlu aktif membiasakan anak-anak untuk membaca di rumah, serta menyediakan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan usia anak. Orang tua juga bisa melibatkan diri dalam kegiatan literasi seperti membacakan buku untuk anak-anak mereka atau mengajak anak-anak berdiskusi tentang buku yang telah dibaca. Dengan dukungan yang kuat dari keluarga, siswa akan lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan literasi mereka.
Penguatan literasi di sekolah adalah program yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di masa depan. Literasi yang kuat tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kemampuan akademis siswa, tetapi juga membantu mereka berpikir kritis, berpartisipasi dalam masyarakat, dan memanfaatkan teknologi secara efektif. Meskipun kemampuan literasi di kalangan pelajar Indonesia masih tergolong rendah, dengan strategi yang tepat seperti meningkatkan akses terhadap bahan bacaan, memperbaiki metode pengajaran di sekolah, serta dukungan dari keluarga, tantangan ini dapat diatasi.
Untuk itu, semua pihak harus berkolaborasi dalam upaya penguatan literasi ini. Pemerintah perlu memberikan dukungan penuh dalam hal kebijakan dan infrastruktur, sekolah perlu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan kontekstual, serta keluarga harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca dan belajar. Dengan demikian, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan literasi yang kuat untuk menghadapi tantangan di dunia modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H