Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Syetan Torekh

15 Januari 2024   09:34 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syetan Torekh

Di sebuah desa kecil di pinggiran kota Bandung, terdapat sebuah perlintasan kereta api. Perlintasan ini cukup ramai dilalui oleh warga, baik warga desa maupun warga kota.

Di desa itu, ada sebuah mitos yang dipercaya oleh warga setempat. Mitos itu adalah tentang syetan torekh. Syetan torekh adalah makhluk halus yang suka mengganggu orang yang sedang menyebrang rel kereta api.

Menurut mitos itu, syetan torekh akan membuat orang yang disetubuhinya menjadi tuli. Orang tersebut tidak akan mendengar suara kereta api yang melintas, sehingga bisa tertabrak.

Sudah banyak warga yang menjadi korban syetan torekh. Mereka kebanyakan adalah warga luar desa yang tidak mengetahui mitos tersebut.

Pada suatu hari, ada seorang pemuda bernama Asep yang sedang berjalan-jalan di desa itu. Asep adalah seorang pendatang dari kota. Ia tidak mengetahui tentang mitos syetan torekh.

Saat Asep sedang berjalan, ia tiba-tiba mendengar suara seorang wanita yang memanggilnya. Asep menoleh ke arah suara itu, dan ia melihat seorang wanita cantik yang berdiri di pinggir rel kereta api.

Wanita itu tersenyum manis kepada Asep, dan ia mengajak Asep untuk menyebrang rel kereta api bersamanya. Asep pun menuruti ajakan wanita itu.

Saat mereka sedang menyebrang rel kereta api, tiba-tiba terdengar suara kereta api yang akan melintas. Asep terkejut, dan ia berusaha untuk menghentikan wanita itu.

Namun, wanita itu tidak mendengar teriakan Asep. Ia terus saja berjalan, dan Asep tidak bisa mengejarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun