Oleh MugiarniÂ
Nara sedang bermain di belakang rumah. Ia sedang bermain petak umpet dengan adiknya, Aji. Nara sedang bersembunyi di semak-semak ketika ia melihat sesuatu yang menarik. Di antara semak-semak itu, terdapat beberapa buah berwarna ungu.
Nara mendekat untuk melihat lebih dekat. Ia melihat bahwa buah-buah itu berbentuk bulat dan memiliki bintik-bintik di kulitnya. Rasa penasaran Nara semakin memuncak. Ia ingin tahu apa nama buah itu dan apakah rasanya enak.
Nara kemudian memutuskan untuk memetik salah satu buah itu. Ia mengambilnya dengan hati-hati agar tidak merusaknya. Setelah buah itu berada di tangannya, Nara menciumnya. Ia merasakan aroma yang asam dan segar.
Nara kemudian menjilat buah itu. Rasanya asam dan manis. Nara menyukai rasanya. Ia ingin memakan buah itu lagi. Namun, ia tiba-tiba merasa takut. Ia pernah mendengar bahwa buah-buah liar bisa berbahaya jika dimakan.
Nara pun memutuskan untuk bertanya kepada ibunya. Ia pergi ke dapur dan menemukan ibunya sedang memasak.
"Bu," kata Nara. "Apakah buah ini aman dimakan?"
Ibu Nara menoleh ke arah Nara. "Buah apa?" tanyanya.
Nara menunjukkan buah ciplukan yang ada di tangannya.