Cerpen Religi Kehidupan
Hidup yang Tak Kunjung Terbebas dari Ujian
Oleh MugiarniÂ
Di sebuah desa kecil di Jawa Barat, hiduplah sepasang suami istri bernama Zaza dan Ratih. Mereka adalah pasangan yang sederhana dan ulet. Zaza bekerja sebagai petani, sedangkan Ratih bekerja sebagai buruh cuci.
Kehidupan mereka berjalan dengan lancar, meski dengan penghasilan yang pas-pasan. Namun, tiba-tiba datang ujian yang berat menimpa mereka. Zaza mengalami kecelakaan kerja dan harus dirawat di rumah sakit.
Biaya pengobatan Zaza sangat mahal, sementara penghasilan mereka sangat terbatas. Ratih harus bekerja lebih keras untuk menutupi biaya pengobatan suaminya.
Meski bekerja keras, Ratih tidak bisa memenuhi semua kebutuhan pengobatan Zaza. Ia harus berhutang kepada tetangga dan saudaranya.
Zaza akhirnya dinyatakan sembuh dari sakitnya, namun ia harus menjalani terapi rehabilitasi selama beberapa bulan. Selama itu, Zaza tidak bisa bekerja, sehingga beban ekonomi keluarga semakin berat.
Ratih semakin kewalahan menghadapi ujian hidup yang datang silih berganti. Ia sering merasa putus asa dan ingin menyerah.
Suatu hari, Ratih bertemu dengan seorang ustaz yang sedang berdakwah di masjid dekat rumahnya. Ustaz itu mendengarkan keluh kesah Ratih dengan sabar.
Ustaz itu berkata, "Saudari, hidup ini adalah ujian dari Allah SWT. Setiap orang pasti akan menghadapi ujian, baik yang ringan maupun yang berat. Ujian itu adalah tanda bahwa Allah SWT sayang kepada kita."
"Jadi, kita harus sabar menghadapi ujian itu dan tidak boleh mengeluh. Kita harus yakin bahwa Allah SWT akan selalu menolong kita," kata ustaz itu lagi.
Ratih tersentuh dengan kata-kata ustaz itu. Ia mulai menyadari bahwa ujian hidup yang ia hadapi adalah tanda kasih sayang Allah SWT kepadanya.
Ratih pun bertekad untuk menghadapi ujian itu dengan sabar dan tawakal. Ia semakin rajin beribadah dan berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk menghadapi ujian itu.
Ratih juga berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalahnya. Ia mulai mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilannya.
Akhirnya, Ratih berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga toko. Meski gajinya tidak besar, namun itu sudah cukup untuk membantu menutupi biaya hidup keluarganya.
Setelah beberapa bulan, Zaza sudah bisa bekerja kembali. Ia bekerja dengan giat untuk melunasi hutang-hutangnya.
Dengan kerja keras dan kesabaran, akhirnya Zaza dan Ratih berhasil keluar dari kesulitan. Mereka bisa melunasi semua hutang-hutangnya dan hidup dengan lebih baik.
Ratih bersyukur atas ujian hidup yang telah ia hadapi. Ujian itu telah membuatnya menjadi orang yang lebih sabar, tawakal, dan bersyukur.
Ratih juga menyadari bahwa Allah SWT selalu menolong orang-orang yang sabar dan tawakal. Ia yakin bahwa Allah SWT akan selalu memberikan jalan keluar bagi setiap orang yang menghadapi kesulitan.
**Pelajaran yang dapat dipetik dari cerpen ini:**
* Hidup ini adalah ujian dari Allah SWT. Setiap orang pasti akan menghadapi ujian, baik yang ringan maupun yang berat.
* Ujian itu adalah tanda kasih sayang Allah SWT kepada kita.
* Kita harus sabar menghadapi ujian itu dan tidak boleh mengeluh.
* Kita harus yakin bahwa Allah SWT akan selalu menolong kita.
* Kita harus berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah kita.
* Kita harus bersyukur atas segala ujian yang kita hadapi.
Semoga cerpen ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghadapi ujian hidup dengan sabar dan tawakal.
