Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Budak Cinta Itu Apa?

10 Desember 2023   21:02 Diperbarui: 10 Desember 2023   21:55 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com gratis 

Cerpen Tutorial

"Budak Cinta itu Apa?"

Oleh Mugiarni 

**Prolog**

Nara duduk termenung di bangku taman. Matanya menatap kosong ke arah hamparan rumput hijau yang luas. Sesekali, ia menghembuskan nafas panjang.

"Budak cinta itu apa sih?" gumam Nara dalam hati.

Ia baru saja putus cinta dengan pacarnya, Aldi. Hubungan mereka telah berjalan selama 5 tahun. Nara sangat mencintai Aldi, dan ia tidak menyangka bahwa Aldi akan meninggalkannya.

Nara merasa sangat sedih dan kecewa. Ia merasa seperti kehilangan segalanya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

**Dialog**

Tiba-tiba, Nara melihat seorang wanita tua sedang duduk di bangku di sebelahnya. Wanita tua itu tersenyum ramah kepada Nara.

"Kenapa kamu termenung, Nak?" tanya wanita tua itu.

Nara menghela nafas panjang. "Saya baru saja putus cinta, Bu," jawabnya.

Wanita tua itu mengangguk-angguk. "Aku mengerti. Putus cinta memang menyakitkan," katanya.

"Iya, Bu. Saya merasa sangat sedih dan kecewa," kata Nara.

"Kamu tidak perlu sedih, Nak. Putus cinta adalah hal yang wajar," kata wanita tua itu. "Semua orang pernah mengalaminya."

"Tapi, saya tidak tahu harus berbuat apa, Bu," kata Nara. "Saya merasa seperti kehilangan segalanya."

Wanita tua itu tersenyum. "Kamu tidak kehilangan segalanya, Nak," katanya. "Kamu masih memiliki dirimu sendiri. Kamu masih memiliki keluarga dan teman-temanmu. Kamu masih memiliki masa depanmu."

Nara terdiam. Ia mencoba untuk memahami kata-kata wanita tua itu.

"Bu, apa yang dimaksud dengan budak cinta?" tanya Nara.

Wanita tua itu berpikir sejenak. "Budak cinta adalah orang yang terlalu bergantung pada cinta," katanya. "Orang yang menjadi budak cinta akan kehilangan jati dirinya. Ia akan melakukan apa saja demi cinta, bahkan jika hal itu merugikan dirinya sendiri."

Nara mengangguk-angguk. Ia mulai mengerti.

"Jadi, bagaimana cara agar saya tidak menjadi budak cinta?" tanya Nara.

Wanita tua itu tersenyum. "Kamu harus mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu," katanya. "Kamu harus menghargai dirimu sendiri. Kamu harus menjadi orang yang mandiri."

Nara terdiam lagi. Ia mencoba untuk memahami kata-kata wanita tua itu.

"Ibu, saya masih mencintai Aldi," kata Nara. "Apakah saya harus berhenti mencintainya?"

Wanita tua itu menggelengkan kepala. "Tidak perlu, Nak," katanya. "Kamu masih bisa mencintai Aldi, tapi kamu harus mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu. Kamu harus menempatkan dirimu sendiri di atas cintamu kepada Aldi."

Nara menatap wanita tua itu dengan penuh harap. "Bagaimana caranya, Bu?" tanyanya.

Wanita tua itu tersenyum. "Kamu harus belajar untuk menjadi orang yang mandiri," katanya. "Kamu harus belajar untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Kamu harus belajar untuk menjadi bahagia dengan dirimu sendiri."

Nara mengangguk-angguk. Ia mulai memahami apa yang harus ia lakukan.

"Terima kasih, Bu," katanya. "Terima kasih atas sarannya."

Wanita tua itu tersenyum. "Sama-sama, Nak," katanya.

Nara berdiri dan melangkah pergi. Ia masih merasa sedih, tapi ia merasa lebih baik setelah berbicara dengan wanita tua itu. Ia tahu bahwa ia harus belajar untuk menjadi orang yang mandiri. Ia harus belajar untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu.

**Epilog**

Nara memulai perjalanannya untuk menjadi orang yang mandiri. Ia mulai belajar untuk melakukan hal-hal yang ia sukai. Ia mulai belajar untuk menjadi bahagia dengan dirimu sendiri.

Nara tidak mudah untuk menjadi orang yang mandiri. Ia sering kali merasa kesepian dan sedih. Namun, ia tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.

Suatu hari, Nara bertemu dengan seorang pria bernama Andi. Andi adalah pria yang baik dan perhatian. Nara mulai jatuh cinta kepada Andi.

Namun, Nara tidak mau menjadi budak cinta lagi. Ia tahu bahwa ia harus mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu.

Nara dan Andi menjalin hubungan yang baik. Namun, mereka tidak pernah memaksakan cinta mereka. Mereka selalu saling menghormati dan menghargai.

Nara dan Andi akhirnya menikah. Mereka hidup bahagia bersama-sama. Nara dan Andi telah membuktikan bahwa putus cinta bukanlah akhir dari segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun