Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sundari yang Sulit Belajar Materi Peredaran Darah

7 Desember 2023   09:36 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:45 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen: 

Sundari yang Sulit Belajar Materi Peredaran Darah

Sundari adalah seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang duduk di kelas 5 SD. Ia adalah anak yang cerdas dan aktif, tetapi ia memiliki satu kelemahan, yaitu ia kesulitan belajar materi peredaran darah.

Pada suatu hari, Sundari sedang belajar materi peredaran darah di kelas. Gurunya menjelaskan bahwa peredaran darah adalah proses mengalirnya darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membawa karbon dioksida dan zat sisa metabolisme ke organ-organ ekskresi.

Sundari mendengarkan penjelasan gurunya dengan seksama, tetapi ia masih merasa bingung. Ia tidak mengerti bagaimana darah bisa mengalir ke seluruh tubuh. Ia juga tidak mengerti apa perbedaan antara peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

Setelah pelajaran selesai, Sundari menemui gurunya untuk bertanya tentang materi peredaran darah. Gurunya menjelaskan materi tersebut dengan lebih detail, tetapi Sundari masih merasa kesulitan untuk memahaminya.

Sundari merasa frustasi karena ia tidak bisa memahami materi yang penting ini. Ia takut jika ia tidak bisa menjawab soal-soal tentang peredaran darah saat ujian.

Pada malam hari, Sundari mencoba belajar sendiri materi peredaran darah. Ia membaca buku pelajaran, menonton video pembelajaran, dan bertanya kepada orang tuanya.

Namun, Sundari masih merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut. Ia merasa bahwa penjelasan-penjelasan yang ia dapatkan terlalu abstrak dan sulit untuk dicerna.

Sundari mulai merasa putus asa. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar bisa memahami materi peredaran darah.

Suatu hari, Sundari sedang bermain di taman ketika ia bertemu dengan seorang kakek tua. Kakek itu sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku.

Sundari menghampiri kakek itu dan bertanya apakah ia bisa membantunya belajar. Kakek itu tersenyum dan berkata, "Tentu saja, Nak. Aku senang membantumu."

Sundari menceritakan kepada kakek itu bahwa ia kesulitan belajar materi peredaran darah. Kakek itu mendengarkan penjelasan Sundari dengan seksama.

Setelah Sundari selesai berbicara, kakek itu berkata, "Jangan khawatir, Nak. Aku akan membantumu memahami materi ini."

Kakek itu menjelaskan materi peredaran darah kepada Sundari dengan menggunakan analogi yang mudah dipahami. Ia menjelaskan bahwa darah seperti air yang mengalir di dalam pipa.

"Peredaran darah kecil adalah proses mengalirnya darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru," kata kakek itu. "Darah yang kaya akan karbon dioksida dari bilik kanan jantung akan mengalir ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru, darah akan melepaskan karbon dioksida dan menyerap oksigen. Kemudian, darah yang kaya akan oksigen akan mengalir kembali ke jantung melalui vena pulmonalis."

"Peredaran darah besar adalah proses mengalirnya darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh," kata kakek itu melanjutkan. "Darah yang kaya akan oksigen dari bilik kiri jantung akan mengalir ke seluruh tubuh melalui aorta. Di seluruh tubuh, darah akan membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh. Kemudian, darah yang kaya akan karbon dioksida dan zat sisa metabolisme akan mengalir kembali ke jantung melalui vena cava superior dan vena cava inferior."

Sundari mendengarkan penjelasan kakek itu dengan seksama. Ia merasa bahwa penjelasan kakek itu jauh lebih mudah dipahami daripada penjelasan-penjelasan yang ia dapatkan sebelumnya.

"Terima kasih, Kakek," kata Sundari. "Aku jadi lebih mengerti materi peredaran darah sekarang."

"Sama-sama, Nak," kata kakek itu. "Selamat belajar."

Setelah itu, Sundari mulai belajar materi peredaran darah dengan lebih giat. Ia menggunakan penjelasan kakek tua itu sebagai acuan.

Pada akhirnya, Sundari berhasil memahami materi peredaran darah. Ia bisa menjawab soal-soal tentang peredaran darah dengan benar saat ujian.

Sundari merasa senang karena ia akhirnya bisa memahami materi yang sulit itu. Ia juga berterima kasih kepada kakek tua yang telah membantunya.

**Pesan moral:**

Jangan pernah menyerah jika kamu kesulitan belajar sesuatu. Teruslah berusaha dan jangan takut untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun