Suatu hari, Sundari sedang bermain di taman ketika ia bertemu dengan seorang kakek tua. Kakek itu sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku.
Sundari menghampiri kakek itu dan bertanya apakah ia bisa membantunya belajar. Kakek itu tersenyum dan berkata, "Tentu saja, Nak. Aku senang membantumu."
Sundari menceritakan kepada kakek itu bahwa ia kesulitan belajar materi peredaran darah. Kakek itu mendengarkan penjelasan Sundari dengan seksama.
Setelah Sundari selesai berbicara, kakek itu berkata, "Jangan khawatir, Nak. Aku akan membantumu memahami materi ini."
Kakek itu menjelaskan materi peredaran darah kepada Sundari dengan menggunakan analogi yang mudah dipahami. Ia menjelaskan bahwa darah seperti air yang mengalir di dalam pipa.
"Peredaran darah kecil adalah proses mengalirnya darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru," kata kakek itu. "Darah yang kaya akan karbon dioksida dari bilik kanan jantung akan mengalir ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru, darah akan melepaskan karbon dioksida dan menyerap oksigen. Kemudian, darah yang kaya akan oksigen akan mengalir kembali ke jantung melalui vena pulmonalis."
"Peredaran darah besar adalah proses mengalirnya darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh," kata kakek itu melanjutkan. "Darah yang kaya akan oksigen dari bilik kiri jantung akan mengalir ke seluruh tubuh melalui aorta. Di seluruh tubuh, darah akan membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh. Kemudian, darah yang kaya akan karbon dioksida dan zat sisa metabolisme akan mengalir kembali ke jantung melalui vena cava superior dan vena cava inferior."
Sundari mendengarkan penjelasan kakek itu dengan seksama. Ia merasa bahwa penjelasan kakek itu jauh lebih mudah dipahami daripada penjelasan-penjelasan yang ia dapatkan sebelumnya.
"Terima kasih, Kakek," kata Sundari. "Aku jadi lebih mengerti materi peredaran darah sekarang."
"Sama-sama, Nak," kata kakek itu. "Selamat belajar."
Setelah itu, Sundari mulai belajar materi peredaran darah dengan lebih giat. Ia menggunakan penjelasan kakek tua itu sebagai acuan.