Acar Timun Segar
Oleh MugiarniÂ
Pagi itu, Nara sedang duduk di teras rumahnya sambil menikmati secangkir kopi. Matanya memandangi taman di depan rumahnya yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman. Di antara tanaman-tanaman itu, terdapat sebuah pohon ketimun yang sedang berbuah lebat.
Nara tersenyum saat melihat pohon ketimun itu. Ia suka sekali makan ketimun, terutama ketimun yang masih segar. Ia pun teringat bahwa ia belum pernah membuat acar ketimun sendiri.
"Kayaknya enak nih kalau bikin acar ketimun," gumam Nara.
Nara pun segera masuk ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan membuat acar ketimun. Ia mencuci bersih beberapa buah ketimun, kemudian mengirisnya tipis-tipis.
Setelah itu, Nara menyiapkan bumbu-bumbunya. Ia menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan garam. Bumbu-bumbu tersebut dihaluskan dan dicampurkan dengan ketimun yang sudah diiris.
"Sekarang tinggal diamkan saja," kata Nara sambil memasukkan acar ketimun ke dalam kulkas.
Nara menunggu hingga sore hari untuk mencicipi acar ketimun buatannya. Ia pun membuka kulkas dan mengambil acar ketimunnya.
"Hmm, wanginya enak," kata Nara sambil mencium aroma acar ketimunnya.
Nara pun mencicipi acar ketimunnya. Acar ketimun itu terasa segar dan gurih. Rasa pedasnya pun pas.
"Enak banget," kata Nara sambil tersenyum.
Nara pun memutuskan untuk mengirimkan acar ketimun buatannya kepada teman-temannya. Ia ingin teman-temannya juga merasakan nikmatnya acar ketimun buatannya.
Nara pun segera mengemas acar ketimunnya dan mengantarkannya kepada teman-temannya. Teman-teman Nara pun menyukai acar ketimun buatan Nara. Mereka memuji Nara karena telah membuat acar ketimun yang enak.
"Nara, acar ketimunnya enak banget," kata salah satu teman Nara.
"Iya, aku suka banget rasanya," kata teman Nara yang lain.
Nara merasa senang karena acar ketimun buatannya disukai oleh teman-temannya. Ia pun berjanji untuk sering membuat acar ketimun untuk teman-temannya.
**Selera Acar Timun**
Acar ketimun memang memiliki selera tersendiri. Ada orang yang suka acar ketimun yang pedas, ada juga yang suka acar ketimun yang tidak pedas. Ada juga yang suka acar ketimun yang rasanya asam, ada juga yang suka acar ketimun yang rasanya manis.
Seperti halnya Nara, ia suka acar ketimun yang segar dan gurih. Rasa pedasnya pun pas. Namun, selera orang lain bisa saja berbeda.
Suatu hari, Nara mengajak teman-temannya untuk makan bersama di rumahnya. Nara pun menyiapkan berbagai macam makanan, termasuk acar ketimun.
Saat teman-teman Nara mencicipi acar ketimun, mereka memberikan tanggapan yang berbeda-beda.
"Acar ketimunnya enak banget," kata salah satu teman Nara. "Rasa pedasnya pas."
"Aku suka acar ketimunnya yang asam," kata teman Nara yang lain.
"Aku suka acar ketimunnya yang manis," kata teman Nara yang lain lagi.
Nara tersenyum mendengar tanggapan teman-temannya. Ia menyadari bahwa selera acar ketimun memang berbeda-beda.
Namun, Nara tetap senang karena teman-temannya menyukai acar ketimun buatannya. Ia pun berjanji untuk selalu membuat acar ketimun yang enak untuk teman-temannya.
**Kenangan Acar Timun**
Acar ketimun juga bisa menjadi kenangan yang indah. Seperti halnya Nara, ia memiliki kenangan tersendiri dengan acar ketimun.
Ketika Nara masih kecil, ia sering membantu ibunya membuat acar ketimun. Ia suka sekali mencicipi acar ketimun buatan ibunya. Rasanya sangat segar dan gurih.
Acar ketimun buatan ibu Nara juga menjadi salah satu hidangan wajib saat ada acara keluarga. Nara dan saudara-saudaranya selalu menantikan acar ketimun buatan ibu Nara.
Kini, Nara sudah dewasa dan sudah menikah. Ia pun sering membuat acar ketimun untuk keluarganya. Acar ketimun buatan Nara selalu mengingatkannya pada kenangan masa kecilnya bersama ibu.
Acar ketimun memang sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Acar ketimun bisa menjadi hidangan yang enak, segar, dan gurih. Acar ketimun juga bisa menjadi kenangan yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H